HALUANNEWS, PADANG PANJANG — Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang berhasil menjadi yang pertama di Provinsi Sumbar dalam peningkatan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam metode penilian terbaru.
Hal tersebut mencuat saat kunjungan Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (12/5/2022) di ruang kerja Wali Kota Padang Panjang.
Kedatangan Ketua Perwakilan BPKP Sumbar, Dessy Adin bersama rombongan disambut langsung Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran bersama Wakil Wali Kota Asrul dan Kepala Inspektorat Syahril di Balaikota Padang Panjang.
Selain menjalin silaturahmi, pertemuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara Perwakilan BPKP Provinsi Sumbar dengan Pemerintah Kota Padang Panjang.
“Kerja sama dan koordinasi Inspektorat Padang Panjang dan Perwakilan BPKP Sumbar terus berjalan dengan baik. Kami dari Pemko Padang panjang mengucapkan terima kasih kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumbar atas bimbingan dan arahannya, sehingga PK APIP Kota Padang Panjang telah mencapai Level 3,” ucap Fadly Amran.
Piagam Kapabilitas APIP yang diserahkan oleh Ketua Perwakilan BPKP Sumbar, Dessy Adin diterima langsung oleh Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran bersama dengan Wakil Wali Kota Padang Panjang, Asrul dan Inspektur Kota Syahril di ruang kerja Wali Kota Padang Panjang.
Ketua Perwakilan BPKP Sumbar, Dessy Adin mengatakan, Level 3 berarti kemampuan APIP di lingkungan Inspektorat Kota Padang Panjang telah sanggup melakukan penilaian tentang efisiensi, efektivitas, ekonomis terhadap suatu kegiatan, serta mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian internal.
“Kedepannya kita akan terus dorong Pemko Padang Panjang untuk menerapkan manajemen risiko di setiap Organisasi Pemerintah daerah (OPD) yang ada di Pemko Padang Panjang. Penerapan manajemen risiko yang efektif akan membantu OPD untuk meminimalkan dampak risiko yang berpotensi menghambat OPD dalam mencapai tujuannya, serta memaksimalkan nilai bagi para stakeholder-nya,” ujar Dessy Adin.
Dikatakannya, guna meminimalkan dampak risiko, diperlukan upaya manajemen mengidentifikasi, menilai, serta mengelola risiko tersebut. Proses ini dikenal sebagai manajemen risiko. (*)