“Memang ada pertumbuhan namun tidak atraktif. Artinya angka real pendapatan masyarakat di Sumbar tidak naik,” ujarnya kepada Haluan Jumat kemarin di Padang.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan daerah tetangga seperti Riau dan Jambi, infrastruktur dan pergerakan ekonomi Sumbar sangat jauh tertinggal. Padahal jika dibandingkan, Sumbar memiliki potensi lebih tinggi dibandingkan daerah tetangga. Salah satunya sektor pariwisata, jika dikembangkan akan menjadi salah satu kunci meningkatnya perekonomian. Daerah Sumbar kaya akan objek wisata alam yang indah hanya saja akses jalan menuju destinasi wisata terbilang ekstrem.
“Sebenarnya daerah kita ini lengkap mulai dari wisata alam, wisata olahraga, wisata religi dan tidak lupa wisata budaya sebagai ciri khas Sumbar. Namun infrastruktur tidak mendukung, sudah semestinya Sumbar perlu jalan tol sebagai penggerak roda ekonomi,” ujarnya.
Ia menilai, jika saja pimpinan daerah mesti sadar akan potensi dan berani mengambil tindakan, semestinya ekonomi Sumbar mampu berkembang cepat dan mengejar ketertinggalan dari daerah tetangga. “Perlu inovasi dan skenario yang jelas supaya ekonomi kita maju di masa mendatang. Jika begini terus Sumbar bisa menjadi pembantu di rumah sendiri karena persaingan antar daerah itu sangat kuat,” ujarnya. (*)