Hasil Labor, Tujuh Ekor Sapi di Kabupaten Solok Dinyatakan Positif PMK

Pasar Muaro Paneh

Aktivitas pedagang sapi di Pasar Ternak Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, beberapa waktu lalu. IST

HALUANNEWS, SOLOK — Sebanyak tujuh ekor sapi milik warga di Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), dinyatakan positif terserang PMK. Hasil pemeriksaan itu dikeluarkan oleh Labor Veteriner di Bukittinggi.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Solok, Kenedy Hamzah mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan pada Selasa (17/5/2022) dan hasilnya keluar pada hari ini.

“Dari hasil itu dinyatakan ada tujuh sapi yang terkena PMK di Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi,” ucapnya pada Harianhaluan.id, Kamis (19/5/2022).

Ia menjelaskan, tindakan yang dilakukan saat ini adalah mengisolasi sapi yang terjangkit PMK. Lalu memberikan antibiotik dan vitamin. “Selain itu, untuk pencegahan penyebarannya menutup sementara lalu lintas ternak dari wilayah yang terkena wabah (penyakit),” ujarnya.

Tak hanya itu, Kenedi juga mengungkapkan, adanya sejumlah sapi yang suspect PMK di daerah Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak. “Dalam pemeriksan tim hari ini, juga ditemukan enam ekor sapi yang suspect atau menunjukan gelaja PMK dari 26 ekor sapi yang ada di lokasi,” kata Kenedi.

Sebelumnya untuk melakukan pencegahan, Bupati Solok, Epyardi Asda mengeluarkan surat edaran berdasarkan surat dari kementerian, agar menutup sementara pasar ternak yang ada di daerah. Pasar Ternak Muaro Paneh akhirnya ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan.

“Sesuai dengan surat edaran Menteri Pertanian, melarang masuknya hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau dan domba dari wilayah atau daerah yang sudah ada kasus atau wabah PMK untuk masuk ke Kabupaten Solok. Lalu meningkatkan pengawasan ternak,” ucapnya.

Untuk pasar ternak yang ada di Nagari Muaro Paneh, Pemerintah Kabupaten Solok bakal menutup sementara sejak Senin (16/5/2022).

“Penutupan ini bersifat sementara, karena ditemukannya kasus PMK di Sijunjung. Dan sesuai dengan SE Menteri Pertanian, Pemkab Solok menutup sementara untuk mencegah penyebarannya di Kabupaten Solok,” tuturnya.

Penutupan pasar tidak hanya terjadi di Kabupaten Solok, di daerah lainnya seperti Palangki Sijunjung, Payakumbuh. Dari penelusuran tim gabungan Kabupaten Solok, ditemukan ciri-ciri PMK di sekitar Muaro Paneh.

Upaya itu dilakukan oleh tim untuk memastikan ternak di Kabupaten Solok dapat terhindar dari penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang sudah menyerang sejumlah sapi di Sumbar, tepatnya di Kabupaten Sijunjung. (*)

Exit mobile version