LDII Sumbar Serahkan Sapi Ukuran Jumbo untuk Korban Terdampak Bencana Galodo

Serahkan sapi 600 kg, LDII Sumbar peduli korban bencana galodo di Tanah Datar LDII Sumbar rayakan Idul Adha bersama korban bencana galodo Batusangkar.

Perkuat kesetiakawanan sosial, LDII salurkan sapi kurban di lokasi bencana Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sumatera Barat menyerahkan sapi berukuran jumbo untuk korban terdampak bencana banjir bandang atau galodo dan lahar dingin di Dusun Tuo Nagari Limo Kaum Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, Selasa.

Ketua DPW LDII Sumbar, Buya Afrizal Yaman mengatakan program tebar qurban ini bertujuan agar membantu masyarakat yang kekurangan hewan qurban dan terdampak bencana galodo beberapa waktu lalu.

“Atas dukungan warga LDII dan para donatur, alhamdulillah telah diserahkan satu ekor sapi yang berbobot hampir 600 kilogram kepada panitia kurban di Masjid Al-Ikhlas Dusun Tuo, Kabupaten Tanah Datar ini,” kata dia.

Buya Afrizal Yaman mengatakan hewan kurban merupakan perwujudan takwa Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT, yang kemudian Allah juga memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam untuk berkurban.

“Landasan kurban umat Islam sama halnya dengan Nabi Ibrahim AS, yakni ketakwaan dan keikhlasan,” kata dia.

Dirinya menambahkan kurban dapat dilaksanakan siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu bisa melaksanakan kurban. Maka, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah.

“Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa menggerakkan diri untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujar pria kelahiran Batusangkar tersebut.

Ia pun merujuk beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah, seperti satu orang dengan satu hewan kurban, “Andaikan tidak mampu, satu hewan kurban untuk tujuh orang. Adapula satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengurbankan dua ekor kambing. Satu kambing untuk keluarganya dan satu kambing dikurbankan untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya.

LDII Sumbar, kata Buya Afrizal menambahkan selalu mengajak warganya untuk mempraktikkan kurban sesuai dengan kemampuannya karena Ketakwaan menjadi pendorong warga LDIII sehingga pada dalam posisi strata sosial apapun, warga LDII siap untuk berkurban.

Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau PAC LDII, mereka yang tidak mampu menabung lalu patungan membeli hewan kurban.

Menurut dia di majelis-majelis taklim tersebut diajarkan ayat dan hadits mengenai keutamaan kurban, mulai dari pahala dan manfaatnya.

“Amalan yang mengalahkan jihad dan paling dicintai Allah pada 10 Zulhijah atau Idul Adha, adalah menyembelih kurban karena takwa,” kata dia.

Sekretaris DPW LDII Sumbar, HM Abdillah mengatakan sangat bersyukur karena di hari raya Idul Adha ini, LDII berhasil berqurban sebanyak 176 ekor sapi dan 38 ekor kambing dengan nilai mencapai Rp2,7 miliar.

“Kami juga menyalurkan satu ekor sapi disalurkan khusus kepada warga terdampak bencana galodo ini,” kata dia.

Menurut dia ketakwaan menjadi dasar kesalehan individu untuk melaksanakan kurban dan dari ketakwaan itu mendorong warga menabung.

“Mereka meskipun kekurangan tidak berharap daging untuk keperluan pribadi, namun berbagi dengan tetangga atau siapapun,” papar Dody.

Dari berbagi itulah semua orang diharapkan berbahagia pada Idul Adha, “Tidak benar, ibadah kurban hanya untuk yang kaya saja. Mereka yang tidak mampu atas dasar takwa, bisa juga berkurban. Semua ini untuk ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia,” tuturnya.

“Kesalehan sosial ini pada akhirnya, membangun rasa kebersamaan. Umat Islam tidak lagi memandang ormas, apalagi suku dan budaya, Ukhuwah basariyah menjadi semakin kuat, dan ini menjadi modal sosial umat Islam dalam membangun bangsa dan negara,” kata dia.

Selain itu kurban juga mendorong perputaran ekonomi. Menurutnya peternak dan petani itu sama, mereka memproduksi komoditas sejak bibit. Saat melepasnya ketika layak dijual, di situlah pendapatan mereka terakumulasi.

“Mereka bisa menabung, membeli anakan dan memeliharanya. Sisa uang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan membiayai sekolah anak-anak mereka. Makin banyak yang berkurban, makin meningkat kesejahteraan peternak dan keluarganya,” kata dia.

Selain menyerahkan hewan kurban, lanjutnya sebagian pengurus turut hadir dan membantu proses penyembelihan sebagai wujud kesetiakawanan sosial warga LDII kepada masyarakat terdampak bencana di wilayah Tanah Datar ini.

“Kami ingin ikut merasakan kebahagiaan Hari Raya Idul Adha ini bersama dengan saudara kami yang tertimpa musibah,” kata dia.

Sementara Wali Nagari Limo Kaum Tarmidzi, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada warga LDII atas kepeduliannya dalam kegiatan tebar qurban ini.

Ia berharap silaturahim dan persaudaraan ini dapat terus terjalin dengan baik di masa mendatang.

“Kami berharap Program Tebar Qurban LDII ini dapat memberikan manfaat dan berkah bagi masyarakat yang membutuhkan serta mempererat tali persaudaraan kita semua dan hendaknya menjadi amal jariyah bagi kita semua,” pungkasnya.

Dalam kegiatan ini, turut hadir pengurus Masjid Al-Ikhlas, tokoh agama, adat Batusangkar Kabupaten Tanah Datar dan masyarakat sekitar tempat kegiatan. (*)

Exit mobile version