HALUANNEWS, PADANG – Tingkatkan pengetahuan generasi muda mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan (K2), PLN UIW Sumbar melakukan sosialisasi tersebar di beberapa sekolah menengah di Sumatera Barat.
Pejabat Pengendali K3L PLN UIW Sumbar Misran Hasra menyebutkan, sosialisasi K2 penting mengingat listrik bukan hanya memiliki manfaat besar, tetapi juga berpotensi bahaya bila tidak berhati-hati.
‘’Arus atau tegangan listrik itu tidak tampak, tidak berbau, tidak berbunyi tetapi dapat dirasakan dan dapat menyebabkan kebakaran bahkan hingga kematian jika kita tidak menjaganya. Kami ingin masyarakat, mulai dari generasi muda tahu tentang dos and don’t dari kelistrikan,” ungkap Misran kemudian.
Selasa (17/05) lalu, PLN juga mengadakan sosialisasi K2 di SMA Negeri 1 Solok Selatan. Bertempat di aula sekolah, sosialisasi dihadiri oleh sekitar 75 siswa serta para pengajar.
Pratama Afrideni, Pejabat K3 PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Muara Labuh yang hadir sebagai pemateri sosialisasi mengatakan, PLN memiliki tanggung jawab dan kewenangan pada jaringan listrik hingga sambungan rumah (SR) dan Alat Pembatas dan Pengukur (APP) atau meteran pelanggaan.
Sementara itu, instalasi di dalam bangunan dan seluruh perangkat listrik di dalam rumah menjadi tanggung jawab pelanggan sendiri.
“Maka kita perlu memeriksa instalasi secara berkala dan menghindari pemakaian listrik yang berbahaya, seperti stop kontak yang menumpuk atau memegang aliran listrik saat tangan sedang basah. Karena dampak dapat membahayakan dan merugikan kita sendiri,’’ lanjut Pratama.
Kebiasaan lainnya yang dapat membahayan masyarakat adalah bermain layang-layang di dekat jaringan atau kabel listrik dan membakar sampah di bawah atau di dekat jaringan listrik.
‘’Hindari beraktivitas di dekat jaringan, usahakan lebih dari 6 meter,’’ jelas Pratama.
PLN ULP Muara Labuh kemudian mengajak siswa-siswi SMA Negeri 1 Solok Selatan menjadi Generasi Peduli Listrik. Hal ini dicanangkan dengan pemberian pin berlogo “Generasi Peduli Listrik” kepada peserta.
Disampaikan Manager PLN ULP Muara Labuh Hendra Prianto, harapannya peserta sosialisasi setelah ini akan menjadi duta-duta PLN untuk menjadi teladan generasi muda yang peduli listrik.
‘’Anak muda aktif beraktivitas, dan berkomunitas. Melalui siswa-siswi peserta harapannya informasi dari PLN juga dapat diteruskan kepada teman, keluarga, dan lingkungan sekitarnya,’’ lanjutnya.
Berangkat dari Solok Selatan, PLN ULP Simpang Empat pun adakan kegiatan yang sama di SMK Negeri 1 Lembah Melintang. Hadir dalam sosialisasi K2 ini sekitar 100 siswa siswi SMK Negeri 1 Lembah Melintang dan para pengajar.
Rahmat Fauzi, Pejabat K3L & Keamanan PLN Bukittinggi menyampaikan, dampak bahaya listrik dapat menyebabkan kecelakaan pada manusia, seperti; luka bakar, hilangnya kesadaran, hingga kematian. Juga dapat menyebabkan kerugian material akibat kerusakan properti atau peralatan elektronik yang rusak hingga terbakar. Proses bisnis pun dapat berhenti sehingga menyebabkan kerugian.
Untuk itu, Rahmat Fauzi mengajak siswa/siswi untuk lebih peduli terhadap potensi bahaya listrik.
“Hindari kegiatan yang berbahaya. Seperti, jangan mengutak-atik alat pemutus/pembatas atau MCB dan kWh meter pada instalasi listrik di rumah, hindari pemasangan steker pada stop kontak bertumpuk, jangan gunakan kabel charger yang telah terkelupas, jangan beraktivitas di bawah kabel jaringan,’’ jelasnya Selasa (17/05).
Selanjutnya di Pesisir Selatan, PLN UIW Sumbar sambangi SMA Negeri 1 Air Pura untuk berikan Sosialisasi K2 kepada para siswa, yaitu pada Kamis (19/05). Muhammad Azhar Sabri, pemateri sosialisasi menyampaikan, sudah sepatutnya siswa-siswi menjadi penyambung lidah PLN untuk menginformasikan tentang potensi bahaya listrik.
‘’Anak-anak sekalian adalah orang-orang terpelajar, generasi muda yang duduk di bangku sekolah sudah belasan tahun. Cocok menjadi penyebar informasi yang benar tentang keselamatan kelistrikan,’’ sebutnya.
Terkait aktivitas yang sering dilakukan generasi muda, Azhar menghimbau diantaranya untuk menghindari mencharger handphone atau elektronik lain sambil digunakan atau menempel ke anggota tubuh saat keadaan hujan deras dan petir. ‘’Jangan pula bermain layangan, membuat bangunan/tenda/lokasi bermain di bawah tiang listrik,’’ sebutnya.
Tak lupa Azhar menyampaikan bahwa jarak aman atap rumah ke jaringan tegangan menengah (TM) PLN adalah diatas 2 meter. ‘’Balkon rumah, dinding rumah, atau pohon di pekarangan seharusnya berjarak diatas 2,5 meter dari jaringan PLN. Kalau anak-anak sekalian ada pohon yang dekat ke jaringan PLN, sampaikan kepada orang tua agar memangkasnya secara berkala,’’ lanjutnya kemudian.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Azhar pun menyampaikan bahwa saat ini masyarakat dapat melaporkan langsung potensi-potensi bahaya listrik melalui aplikasi PLN Mobile. ‘’Jadi bagi anak-anak yang belum install PLN Mobile, install sekarang, dan jika menemukan potensi bahaya listrik, laporkan langsung kepada PLN. Demi keselamatan kita bersama,’’ sampainya.*