Toaik justru menaruh hormat kepada Ahmad Lahmi saat mau ditetapkan DPRD disurati untuk memilih jabatan Wakil Rektor atau Komisioner KI.
“Ahmad Lahmi memilih jadi wakil rektor, dia gentle man dan tahu soal marwah profesi. Karena hidup dan karir adalah pilihan. Bahkan kasus rangkap jabatan juga banyak terjadi di KI lain di Indonesia, komisionernya mundur, memilih jadi akademisi, itu dilakukan demi marwah lembaga KI itu sendiri, beda dengan KI Sumbar ya,” ujarnya.
Terkait itu, Penasehat Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (FJKIP) Sumbar, Novrianto berharap memberi penjelasan ke publik untuk menjaga marwah lembaga ini.
“Saudara Musfi harus memberi penjelasan ke publik terkait temuan itu. Marwah lembaga KI harus tetap dijaga. Kalau memang salah, ya. Konsekuensinya harus mundur,” kata Novrianto, wartawan aliran keras yang telah mengantongi kartu UKW Utama dari Dewan Pers itu. (*)