PADANG, HALUAN — Sumatra Barat (Sumbar) merupakan salah satu “rahim” bagi kelahiran para penulis dan jurnalis yang kemudian memberikan sumbangsih yang besar bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, semangat menulis bagi generasi masa kini harus terus dirawat, termasuk dalam berbagai pelatihan.
Latar belakang itu pula yang mendasari digelarnya Pelatihan Jurnalistik untuk kader Perempuan Muda Tarbiyah Islamiyah, yang digelar oleh Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IPTI) Sumbar, Sabtu (27/11) di Gedung Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) Sumbar, Kota Padang.
“Lewat pelatihan ini tentu kita berharap lahir para jurnalis dan penulis dari kalangan Perempuan Muda Tarbiyah Islamiyah, yang dapat menghasilkan karya tulis yang baik, terutama sekali yang berhubungan dengan masalah Perempuan dan Anak,” kata Ketua Umum IPTI Sumbar Muhammad Arif, saat membuka kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan ini, IPTI Sumbar menghadirkan dua narasumber yang telah berkecimpung di dunia pers Sumbar, yang di saat bersamaan juga menjabat Wakil Ketua Bidang dalam kepengurusan IPTI Sumbar. Keduanya adalah Wakil Pemimpin Redaksi Harian Haluan, Juli Ishaq Putra, serta Redaktur media daring Langgam.id, Zulfikar.
“Lewat pelatihan dari dua narasumber yang berkompeten yang kebetulan keduanya juga warga Tarbiyah Islamiyah dan Pengurus IPTI Sumbar, kita berharap kader muda Perempuan Tarbiyah Islamiyah ke depan berkontribusi dan mewarnai dinamika pemikiran di tengah masyarakat. Terutama sekali lewat karya tulis masing-masing,” kata Arif lagi.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak IPTI Sumbar Dewi Yusta Yenti menuturkan, bahwa pelatihan menulis memang sangat dibutuhkan oleh perempuan Tarbiyah Islamiyah. Akan tetapi, ia juga mengingatkan para peserta untuk mengimbangi antara aktivitas menulis dengan aktivitas membaca.
“Sebab dengan membaca, tulisan yang kita hasilkan tentu akan menjadi baik, sehingga tulisan perempuan Tarbiyah Islamiyah nanti dapat disebarluaskan oleh berbagai media,” kata Dewi.
Sementara itu dalam paparannya, Juli Ishaq Putra lebih fokus pada pengantar penulisan opini, sebagai produk jurnalistik yang dapat dihasilkan dan diterbitkan oleh siapa pun, tanpa harus beraktivitas rutin di media massa. “Tentu kita berharap perempuan muda Tarbiyah Islamiyah dapat membuat Sinar Tarbiyah menjadi lebih terag lewat tulisan,” kata Juli Ishaq.
Sementara itu narasumber lainnya, Zulfikar mengaku sangat mengapresiasi terselenggaranya pelatihan yang diyakini akan dapat meningkatkan kapasitas para perempuan muda Tarbiyah Islamiyah tersebut.
“Lewat pelatihan ini, kita berharap peserta dapat mengasah kemampuan dalam menulis. Serta, berkontribusi lewat ide dan gagasan melalui tulisan demi kemaslahatan umat.Saya mengaharapkan kegiatan serupa terus berlanjut,” ucapnya. (h/rel)