Diantaranya indeks pembangunan manusia, gini ratio, pengentasan kemiskinan dan penurunan penganguran berkinerja cukup baik di atas rata-rata nasional.
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri walau ekonomi paska Covid-19 pada tahun 2021 tumbuh 3.29%, melebihi target sebesar 3.24%, pertumbuhan tersebut masih berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional di angka 3.69%. Pun demikian dengan tol Padang-Pekanbaru yang pembangunannya membutuhkan percepatan.
Terkait dengan itu, Ketua DPRD Supardi mengatakan persoalan jalan tol tersebut harus diluruskan agar tidak timbul stigma bahwa pembangunan tol dan investasi di Sumbar terkendala tanah ulayat.
“Perlu diklarifikasi juga, dalam sejarah Sumbar belum ada pembangunan terhenti karena tanah ulayat, jangan sampai ada isu pembangunan dan investasi sulit masuk karena hal ini,” kata Supardi.
Lebih lanjut Supardi berpandangan dalam tiga dekade ke belakang pertumbuhan di Sumatera Barat, baik dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur, belum cukup signifikan. Belum lagi diperparah dengan situasi Covid-19 sejak dua tahun silam.
Ia berpendapat pertumbuhan pembangunan di Sumbar saat ini belum berimbang jika dibandingkan dengan pukulan yang dialami berbagai sektor selama pandemi.