PADANG, HARIANHALUAN.ID— Data terbaru Indeks Desa Membangun (IDM) Sumatra Barat tahun 2024 menyatakan 10 nagari dari total 1.035 nagari/desa di Sumatra Barat masih menyandang status tertinggal.
Sementara dari keseluruhan desa/nagari yang ada tersebut sebanyak 368 diantaranya telah berhasil menyabet status mandiri. Menyikapi hal ini Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengajak seluruh pemangku kepentingan bergotong royong untuk membantu seluruh nagari/desa di Sumbar meraih status mandiri.
Imbauan itu disampaikan gubernur saat membuka sekaligus menjadi keynote speaker pada Rapat Koordinasi (Rakor) Data Indeks Desa Membangun (IDM) Sumatra Barat di Aula Kantor Gubernur Sumbar Rabu (4/9).
“Tentu kita berkumpul hari ini dengan tekad untuk menerangi seluruh nagari/desa yang ada di Sumbar. Sebagaimana pesan Bapak Mohammad Hatta, bahwa satu obor di Monas Jakarta tidak akan bisa menerangi seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kita harus menyalakan lampu di seluruh nagari/desa,” ucap Mahyeldi dalam sambutannya.
Dalam paparannya, Mahyeldi merincikan bahwa dalam satu tahun terakhir, jumlah nagari/desa berstatus mandiri di Sumbar meningkat signifikan.
Dalam IDM Sumbar 2024, nagari/desa mandiri berjumlah 368, sementara dalam IDM 2023 tercatat hanya 226. Sementara itu nagari/desa berstatus maju saat ini berjumlah 445, status berkembang sebanyak 212, dan berstatus tertinggal sebanyak 10 nagari/desa.
“Dalam IDM 2023, nagari/desa tertinggal kita berjumlah 25. Berkat intervensi program yang dilakukan, jumlahnya sekarang tinggal 10, dan kita akan berupaya terus mewujudkan 0 nagari/desa tertinggal di Sumbar pada tahun ini,” ujarnya lagi.