Kemenag Sumbar Gencarkan Pembinaan Sertifikasi Halal

Kantor  Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumbar melalui Satgas Halal Sumatera Barat terus melakukan pembinaan sertifikasi halal kepada masyarakat

Kantor  Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumbar melalui Satgas Halal Sumatera Barat terus melakukan pembinaan sertifikasi halal kepada masyarakat

PADANG, HARIANHALUAN.ID– Kantor  Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumbar melalui Satgas Halal Sumatera Barat terus melakukan pembinaan dan mensosialisasikan sertifikasi halal kepada masyarakat, baik self declare bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) maupun reguler.

Ketua Satgas Halal Kanwil Kemenag Sumbar Edison mengatakan Kemenag Lembaga Pemeriksaan Halal atau LPH merupakan elemen penting dalam pelaksanaan layanan sertifikasi halal dan implementasi jaminan produk halal. 

“LPH lembaga yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaan dan pengujian terhadap kehalalan produk termasuk penugasan terhadap auditor halal. Jadi kehadiran LPH sangat dibutuhkan dalam menyukseskan program nasional ini,” ungkap Edison.

Ia berharap LPH yang ada di Sumatera Barat bisa mendorong dan memotivasi pelaku usaha terutama menengah ke atas untuk segera melakukan sertifikasi halal produknya. 

Sekretaris Satgas Halal Ikrar Abdi mengatakan, di Sumatera Barat ada lima LPH yang sudah terakreditasi yakni Sucofindo, UNP, BPPOM, BSPJI dan Bersama Halal Madani (BHM) yang sudah naik kelas dari pratama menjadi utama.

“Dengan berpindah status dari pratama ke utama, ruang lingkup LPH BHM yang sebelumnya hanya di provinsi meningkat menjadi nasional dan internasional. Jumlah auditor juga lebih banyak, minimal enam orang,” jelas Ikrar.

Edison pun memberikan apresiasi kepada LPH BHM atas raihan prestasi yang didapatkan. Ini menunjukkan perhatian dan usaha yang dilakukan dalam sertifikasi sangat luar biasa.

Sementara Tim LPH BHM Nebukadnezar mengatakan, Bersama Halal Madani sudah berdiri pada 2022 dan akreditasi awalnya sebagai LPH Pratama. Terakreditasi sebagai LPH Utama pada 2024. “Alhamdulillah dari tahun 2022 LPH Bersama Halal Madani sudah melakukan pemeriksaan kehalalan produk sebanyak lebih kurang 280 pelaku usaha,” katanya.

Kedepan ia bersama tim akan terus mendorong para pelaku usaha untuk mensertifikasikan produknya. Karena Oktober 2024 batas akhir pengurusan sertifikasi halal. (*)

Exit mobile version