Prodia Padang Gencarkan Edukasi Risiko Penyakit Tidak Menular 

PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) kembali menggelar seminar tentang upaya dalam penanganan penyakit menular di Kota Padang.

PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) kembali menggelar seminar tentang upaya dalam penanganan penyakit menular di Kota Padang.

PADANG, HARIANHALUAN.ID – PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) kembali menggelar seminar tentang upaya dalam penanganan penyakit menular di Kota Padang.

BM Prodia Padang, Tri Annisa Irsan mengatakan seminar ini juga dalam rangka mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian Kesehatan. 

“Prodia senantiasa berkomitmen mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran,” ujarnya. 

Edukasi ini merupakan upaya dalam meningkatkan pengendalian pada kelompok penyakit tidak menular (PTM), khususnya sindrom metabolik seperti diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, dan gangguan syaraf. 

Badan pusat statistik mengumpulkan data kematian sejak 1 Januari 2017 hingga 2020/ 2022, dari data tersebut ditemukan terdapat jumlah kematian sebanyak 8,07 juta kasus dengan penyebab terbanyak berasal dari PTM dengan total 7,03 juta kasus. 

Didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh badan penelitian dan pe ngembangan kesehatan menunjukkan perkembangan PTM yang kian mengkhawatirkan di Indonesia. Selain peningkatan angka PTM, pergeseran pola pengidap juga semakin meluas kepada kelompok usia produktif. 

Pergerakan ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi sumber daya manusia dan perekonomian Indonesia pada tahun-tahun mendatang. PTM umumnya terjadi dikarenakan faktor genetik dan gaya hidup tidak sehat. 

Jika risiko dari PTM diketahui lebih dini, maka angka pengidap dan kematian dapat dikendalikan, biaya pengobatan menjadi lebih ringan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat. 

Dalam pemaparannya, dr. Valentinus menjelaskan, PTM tidak dapat ditularkan dari satu individu ke yang lainnya melalui kontak apa pun. Namun, masalah ini tidak dapat dianggap sepele. 

“Pasalnya, PTM dapat menyerang semua organ tubuh dan beberapa jenisnya berisiko tinggi menyebabkan kematian,” katanya. 

Selain itu, PTM bersifat kronis yang berarti dapat berkembang secara perlahan dalam jangka waktu yang panjang. Seperti diketahui, angka pengidap dan kematian dari penyakit jantung, diabetes, kanker, darah tinggi, ginjal dan PTM lainnya kian meningkat. 

Lebih lanjut ia mengatakan adanya hubungan gen dengan nutrisi. ”Pemeriksaan diperlukan sebab ada kondisi organ tidak apa-apa tapi ada masalah di tingkat nukleus,” ujarnya. (*)

Exit mobile version