PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dinas Sosial (Dinsos) Sumatera Barat (Sumbar) menuntaskan proses pemulangan tiga orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Musthafawiyah Purba Baru, Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara (Sumut) yang sempat terlantar di Kota Pariaman. Ketiganya diantar langsung oleh tim penanganan orang terlantar (OT) Bidang Linjamsos Dinsos Sumbar.
Kepala Dinsos Sumbar, Syaifullah, melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Jhonneri menyebutkan, ketiga santri tersebut sebelumnya diantar oleh petugas Dinsos Kota Pariaman ke Dinsos Sumbar pada Rabu (23/10/2024) kemudian langsung diproses pemulangannya melalui jalur darat dan tiba di Ponpes Musthafawiyah pada Kamis (24/10/2024) pagi.
“Ketiga santri ini sebelumnya berangkat dari Ponpes mereka pada 21 Oktober untuk berlibur ke Bukittinggi. Dari Bukittinggi mereka ke Kota Pariaman dengan tujuan jalan-jalan ke pantai. Namun, mereka tak bisa kembali ke Ponpes karena mengaku kehilangan dan kehabisan uang untuk ongkos,” kata Jhonneri, Kamis (24/10/2024).
Setelah dilakukan asesmen terhadap ketiganya, sambung Jhonneri, dipastikan bahwa ketiga santri bernama Rahmat (15), Nauval (15), dan Rendy (15) berstatus Orang Terlantar (OT). Selain itu, karena masih di bawah umur, ketiganya ditetapkan sebagai OT rentan sehingga pemulangannya harus didampingi oleh petugas.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Polsek Padang Barat dan telah mengasesmen ketiganya. Sebelum diantar ke Ponpes mereka di Purba Baru, kita juga sudah menghubungi pihak pengelola ponpes untuk memastikan status ketiganya. Mereka sudah diantar dengan selamat dan tiba di sekolah mereka pada Kamis pagi ini,” kata Jhonneri lagi.
Terkait penanganan OT di Sumbar, kata Jhonneri, selalu diproses setelah melalui proses asesmen dan koordinasi dengan pihak Kepolisian, Dinsos Kabupaten/Kota, serta Dinas Dukcapil untuk memastikan identitas OT terkait. Ia pun menegaskan, bahwa penanganan OT tidak akan diberikan bagi orang yang sengaja datang ke Sumbar untuk keperluan jalan-jalan.