“Selain itu, kami sudah membentuk tim URC pada masing-masing puskeswan, dengan tugas utamanya menindaklanjuti laporan masyarakat terkait penyakit PMK,” ujarnya.
Kata Farid, tim itu melaporkan setiap hari perkembangan kasus, seperti suspek, konfirmasi sakit, sembuh, mati dan potong paksa.
“Saat ini tim URC masing-masing puskeswan sudah bekerja maksimal dan laporan penyakit lebih awal akan mempercepat penyembuhan penyakit karena segera ditangani,” katanya.
Untuk mencegah penularan PMK itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan obat-obatan ternak, serta peralatan pendukung pengendalian PMK dan melakukan rapat gabungan antara Sekda, Forkopimda dan dinas terkait.
Farid mengimbau, agar petani memberikan makanan tambahan kepada sapi tersebut berupa air gula, nasi dan lainnya, sehingga sapi itu memiliki tenaga. Kemudian menyemprotkan cairan disinfektan ke kandang dan selalu membersihkan kandang.
“Penyebab kematian dari penyakit mulut dan kuku sangat rendah dan terpenting petani memberikan asupan makan ke sapi itu setiap saat,” katanya. (*)