“Kita di Provinsi juga telah mencanangkan Program Sumbar Bersatu atau Sumatra Barat Bersih Sampah Terpadu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak terhadap pentingnya aksi pengolahan sampah,” jelasnya.
Untuk mendorong kesadaran masyarakat sejak dini terkait persoalan sampah, pemerintah tingkat daerah maupun pusat telah mencanangkan program Sekolah Adiwiyata. Pada tahun 2024 ini, ada 39 sekolah di seluruh satuan pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA sederajat yang meraih gelar sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatra Barat.
“Sekolah Adiwiyata terbaik satu kita berikan reward Rp 10 juta, terbaik dua sebesar Rp7,5 juta dan terbaik tiga sebesar Rp3,5 juta dari APBD. Tahun ini, tiga sekolah Adiwiyata terbaik juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp20 juta dari dana TJSL PT Tirta Investama,” ucap Fuadi.
Guna mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pemerintah juga telah mencanangkan Program Kampung Iklim (Proklim). Pada tahun 2024 ini, ada tujuh Jorong, Dusun dan Korong yang telah ditetapkan sebagai peraih penghargaan Poklim kategori Lestari dan Utama tingkat Provinsi Sumatra Barat.
“Lewat penghargaan Adiwiyata maupun Proklim, kita ingin memicu satuan pendidikan maupun masyarakat di tingkatan akar rumput untuk ikut terlibat aktif dalam aksi-aksi penyelamatan bumi dari ancaman krisis iklim,” pungkasnya. (*)