Di sela kegiatan, rombongan Dekranasda Kabupaten Solok turut mengunjungi stan-stan pameran yang menampilkan produk kerajinan dari berbagai daerah. Tak terkecuali stan Dekranasda Kabupaten Solok yang menyuguhkan beragam produk unggulan seperti sulaman khas, anyaman bambu, kerajinan tangan berbahan alam, serta olahan tradisional.
Antusiasme pengunjung terhadap produk Kabupaten Solok cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa potensi kerajinan lokal memiliki daya tarik yang mampu bersaing, tidak hanya di tingkat regional tetapi juga nasional.
Acara puncak HUT Dekranasda ke-45 juga menghadirkan parade budaya, seminar nasional, serta hiburan dari musisi tanah air. Seluruh rangkaian kegiatan bertujuan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dan memperluas jaringan kolaborasi antar-daerah.
Menurut Ketua Dekranasda Kabupaten Solok, kegiatan ini membuka peluang sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk saling belajar dan bertukar pengalaman dalam membangun industri kerajinan yang berkelanjutan.
“Melalui forum seperti ini, kita bisa mengidentifikasi tren dan kebutuhan pasar sekaligus memperkuat kolaborasi lintas daerah. Kami berharap semakin banyak produk kerajinan Kabupaten Solok yang menembus pasar nasional bahkan ekspor,” tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh perajin di Kabupaten Solok untuk terus mengembangkan potensi lokal, memanfaatkan pelatihan dan promosi, serta beradaptasi dengan teknologi agar tidak tertinggal dalam kompetisi pasar modern.
Peringatan HUT ke-45 Dekranasda ini menjadi simbol semangat baru untuk memperkuat peran UMKM dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Perajin lokal sebagai pilar ekonomi kreatif diharapkan makin tangguh, inovatif, dan berdaya saing tinggi. (*)