SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kabupaten Solok menggelar audiensi bersama sejumlah pihak terkait rencana pengembangan energi panas bumi (geothermal) di Kecamatan X Koto Singkarak. Pertemuan berlangsung di Kantor Bupati Solok, Arosuka, Rabu (9/7).
Audiensi tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Solok, Candra, dan didampingi Asisten II Deni Prihatni. Turut hadir sejumlah pejabat daerah dan perwakilan perusahaan, di antaranya Kepala ESDM Provinsi Sumatera Barat yang mewakili Inzuddin, Kepala Dinas Kominfo, Teta Midra, Kepala Kesbangpol, Donly Wance Lubis, serta Camat X Koto Singkarak, Chrismon Darma.
Selain itu hadir pula Kabag SDA, Anthony Saliza, Sekretaris DPMPTSPNaker, Hendrianto, Sekretaris DLH, Herman Hakim, dan Pj Wali Nagari Koto Sani, Erinal Dianto. Dari pihak investor, hadir Zulfikar mewakili PT. EDC Panas Bumi Indonesia, yang merupakan pihak pengembang dalam proyek ini.
Wakil Bupati Solok menyampaikan bahwa audiensi ini merupakan respon langsung terhadap kekhawatiran masyarakat seputar rencana pengeboran geothermal di sejumlah titik seperti Jorong Kasiak, Limo Niniak, dan Ujuang Ladang. Menurutnya, pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan edukasi yang faktual dan ilmiah.
“Kami menyadari masih ada kekhawatiran di masyarakat terkait pengembangan energi panas bumi. Untuk itu, penting bagi kami memberikan edukasi berbasis fakta dan ilmu pengetahuan,” ujar Candra dalam pertemuan tersebut.
Sebagai salah satu bentuk sosialisasi yang lebih masif dan mudah dipahami publik, Wabup mengusulkan pembuatan film dokumenter. Film ini nantinya akan menjelaskan proses pengeboran, pengelolaan limbah, serta dampak lingkungan dengan pendekatan ilmiah, termasuk menepis kekeliruan publik yang menyamakan geothermal dengan kasus lumpur Lapindo.
Asisten II, Deni Prihatni, menambahkan bahwa lokasi eksplorasi telah melalui kajian teknis dan dinyatakan berada jauh dari pemukiman warga serta kawasan wisata, termasuk Air Panas Boluluang yang selama ini menjadi perhatian warga setempat. “Kami tetap mencermati dinamika sosial, dan akan terus berkoordinasi dengan PT. EDC untuk melakukan pendekatan yang lebih humanis,” ungkapnya.