DPRD, lanjut Ivoni, mendorong Dinas Pariwisata dan instansi terkait untuk menyusun rencana pengembangan pariwisata terpadu. Salah satu fokus utama adalah kawasan Danau Diatas dan Danau Dibawah, yang dinilai strategis untuk dijadikan ikon ekowisata berkelanjutan.
“Konsep ekowisata tidak hanya menjual keindahan alam, tapi juga menekankan pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Jangan sampai kita hanya jual pemandangan, tapi lupa dengan keberlanjutan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik antara pemerintah daerah, BUMNag, hingga pihak swasta, dalam menciptakan skema pengelolaan destinasi yang saling menguntungkan.
“Alahan Panjang harus bisa menjadi contoh bagaimana destinasi wisata dikelola secara profesional, berkelanjutan, dan inklusif,” kata Ivoni.
Mengakhiri pernyataannya, Ivoni menegaskan bahwa sektor pariwisata merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang strategis. Untuk itu, perlu disusun strategi jangka panjang agar geliat pariwisata Kabupaten Solok tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkelanjutan dan terus berkembang ke depan. (*)