SOLOK, HARIANHALUAN.ID – Bunda Lingkungan Hidup Kabupaten Solok, Nia Jon Firman Pandu, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Operasional Bank Sampah sekaligus Penimbangan Perdana Bank Sampah Induk Limo Danau, pada Selasa (26/8).
Kepala DLH Asnur dalam laporannya menyampaikan pada tahun 2024 Kabupaten Solok mendapatkan dana DAK Fisik Bidang Lingkungan Hidup yang merupakan pendukung tematik pariwisata prioritas.
“Program yang kita dapatkan adalah Pengadaan Armroll truk sebanyak 1(satu) unit, pengadaan alat ukur kualitas air danau secara online (ONLIMO) juga sebanyak 1(satu) paket serta Pembangunan Bank Sampah Induk (BSI) sebanyak 1(satu) paket. Pembangunan BSI ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengurangan sampah rumah tangga” ujarnya.
Menurut data SIPSN, untuk tahun 2024 timbulan sampah mencapai sebesar 59.185 ton/tahun atau 162 ton/hari. Kondisi sampah yang terangkut ke TPA hanya 22 ton/hari dan yang dikelola di masyarakat juga sekitar 22 ton/hari.
Berarti ada sekitar 100 ton sampah yang tidak dikelola sesuai aturan setiap harinya.
Asnur mengatakan, bahwa kegiatan pengurangan sampah bermakna agar seluruh elemen baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram.
Nia Jon Firman Pandu menyampaikan pentingnya peran bank sampah sebagai upaya nyata dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.














