SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra memimpin apel pelepasan 21 Kontingen Kota Solok untuk mengikuti Kemah Bela Negara Tingkat Sumatera Barat Tahun 2023, yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada 11-16 November 2023 mendatang.
Dalam apel pelepasan yang bertempat di lobi lantai dua Balai Kota Solok itu, Jumat (10/11), Ramadhani menyampaikan selamat bagi para peserta, pimpinan rombongan, pembina, pendamping, pimpinan kontigen, serta sembilan orang peninjau yang sama-sama berangkat ke Pelabuhan Teluk Bayur untuk mengikuti Kemah Bela Negara tersebut.
Kemah Bela Negara Tingkat Daerah Sumatera Barat Tahun 2023 nanti tepatnya akan diadakan di Bumi Perkemahan Pantai Wisata Madapegat, Desa Tua Pejat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan ini berorientasi pada kegiatan pengembangan wawasan dan keterampilan peserta didik yang ditujukan untuk meningkatkan daya saing Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Dalam sambutannya, ia berpesan agar selalu menjaga nama baik daerah, karena semua peserta merupakan delegasi perwakilan dari Kota Solok, maka berikan prestasi yang sebaik baiknya di seluruh kegiatan, dan nama baik Kota Solok akan terlihat dari peran aktif para peserta KBN semua. “Kami juga berharap agar Adik-Adik untuk selalu menjaga kekompakkan dan selalu melakukan komunikasi antara satu dengan yang lainnya,” kata Ramadhani.
Ia juga menambahkan bahwa Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang sangat bermanfaat bagi generasi muda. Dengan Pramuka, maka dapat membentuk karakter, meningkatkan keterampilan, dan juga menumbuhkan nilai-nilai positif bagi generasi muda, yang tentunya itu akan sangat berguna sebagai penentu arah bangsa di masa depan.
“Saya percaya bahwa pramuka juga dapat menjadi alat pemersatu bangsa, karena dalam Pramuka kita satu, tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan. Oleh karena itu, Pramuka sangat penting untuk diikuti oleh generasi muda Indonesia, dan anggota Pramuka harus bangga dengan itu,” ujarnya.
Terakhir ia juga menyampaikan, kepramukaan sebagai alat pendidikan yang dapat membentuk karakter dan mental peserta didik, dan juga sebagai kegiatan interaksi sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, yang merupakan bentuk pengabdian Gerakan Pramuka terhadap masyarakat itu sendiri. (h/mg-drp)