Penyuluh Pertanian Kota Solok Dievaluasi Secara Berkala

Sejumlah petani tengah memanen padi di salah satu persawahan di Kota Solok, Senin (27/11). Dalam memaksimalkan hasil panen, peran vital penyuluh pertanian sangat dibutuhkan. DINO

SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Pemko Solok terus melakukan evaluasi berkala terhadap para penyuluh agar program-program yang sedang dijalankan benar-benar sampai ke tengah masyarakat. Hal ini juga diharapkan dapat memacu peningkatan kinerja penyuluh pertanian yang ada di Kota Solok.

“Salah satu cara peningkatan kompetensi penyuluh ini dengan cara pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian yang didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 91 Tahun 2013 tentang Evaluasi Kinerja Penyuluh Pertanian,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Zulkifli kepada Haluan, Senin (27/11)

Menurutnya, evaluasi harus dilaksanakan untuk sekaligus menandakan bahwa penyuluh memang bekerja sesuai dengan tugas pokoknya, serta sebagai dasar pemberian rekomendasi pembayaran Biaya Operasional Penyuluh (BOP) Pertanian.

Ia menjelaskan, proses evaluasi tersebut dibagi ke dalam tiga langkah utama, yaitu pengumpulan informasi, perumusan standar atau seperangkat kriteria yang dipergunakan dalam pengumpulan informasi, serta penarikan kesimpulan dan pertimbangan.

“Faktor utama untuk membangun penyuluh yang kompeten dan profesional adalah penyuluh harus memiliki kemauan, kerja keras, terus belajar, dan dapat membangun kerja sama,” katanya.

Kinerja penyuluh pertanian dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, di antaranya perubahan individu penyuluh, psikologis, dan organisasi di mana penyuluh melakukan tugas-tugas penyuluhan.

“Penyuluh pertanian Kota Solok diharapkan dapat menjadi aparatur pertanian yang profesional serta kreatif dalam menjalankan tugasnya, penyuluh pertanian juga harus mempunyai manajemen waktu yang bagus, karena penyuluh tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai pendamping petani saja, melainkan juga diharapkan dapat selaras dan mendukung program pembangunan pertanian yang ada di Kota Solok,” tuturnya.

Ia mengatakan, penyuluh pertanian merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah untuk mendampingi petani dalam menjalankan sistem dan tata kelola pertanian dengan menerapkan teknologi yang tepat. Melalui penyuluh pertanian yang professional berarti bisa meningkatkan pengetahuan petani agar mereka mampu mengelola usaha taninya dengan produktif, efisien, dan menguntungkan.

“PPL sejatinya harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan petani menuju pertanian yang modern dan berdaya saing, serta mampu bekerja sama dengan baik sesama petani, maupun dengan kelembagaan sumber ilmu dan teknologi serta mata rantai agribisnis,” katanya.

Zulkifli meminta penyuluh untuk menyusun rencana kerja dan program strategis, dan tetap dilakukan secara berkelanjutan dalam melaksanakan program pembangunan pertanian. Apalagi bahan pangan hasil pertanian sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

“Keberadaan penyuluh pertanian diharapkan bisa lebih memajukan sektor pertanian di Kota Solok. Sebab penyuluh adalah agen dalam alih teknologi pertanian pada petani, yang di pundaknya tertumpang masa depan pertanian di Kota Solok ini,” tuturnya. (h/mg-drp)

Exit mobile version