Solok Muda Indonesia Foundation Kembali Gelar Goes To School

KOTA SOLOK, HARIANHALUAN.ID- Solok Muda Indonesia Foundation kembali melanjutkan program Goes to School untuk Maret 2024, yang sebelumnya telah dimulai di November 2023 dengan tajuk Dialog Kebangsaan dalam upaya pencegahan Sikap Intoleran dan Paham Radikal.

Kali ini, Solok Muda Goes to School kembali lagi di SMAN 2 Sumatera Barat Kamis (29/02/2024) dengan total jumlah peserta 504 orang, yang terdiri dari seluruh Siswa-Siswi XI SMKN 1 Kota Solok.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Solok Sakato SMKN 1 Kota Solok, yang dihadiri oleh Narasumber dari Perwakilan Kadensus 88 AT Mabes Polri, Kepala KanKemenag Kota Solok yang diwakili Kasi Bimas Irawadi Uska M.A. dan CEO Solok Muda Indonesia Foundation Khairul Mufaddal, S.H.

Dalam sambutannya, Kepala SMKN 1 Kota Solok yang diwakili Waka Humas mengapresiasi kegiatan edukasi positif yang digagas Solok Muda ini, dan bersyukur telah dikunjungi dalam Program Solok Muda Goes to School.

“Semoga Solok Muda bisa mengedukasi ini bukan hanya di SMK ini tapi seluruh SMK yang ada di Sumatera Barat,” harapnya.

Perwakilan KaDensus 88 Mabes Polri memberikan informasi tentang penegakan hukum dan pemahaman tentang Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme.

“Kalau kita ibaratkan pohon, maka Intoleransi itu adalah akar, radikalisme itu adalah batang, dan terorisme adalah buahnya. Pohon ini yang kita tidak ingin biarkan tumbuh dibumi Minangkabau. Kami beruntung dengan adanya Solok Muda yang mau mengambil peran tugas menjaga keutuhan bangsa dan Negara ini.” ungkap perwakilan Kadensus.

Sebagai penguatan pemahaman tentang Moderasi Beragam, Kepala Kantor Kemenag Kota Solok, yang diwakili oleh Kasi Bimas Irawadi Uska M.A menuturkan tentang upaya yang bisa dilakukan dalam membentengi diri anak muda dari paparan pemahaman radikal dan sikap intoleran.

“Sebagai pelajar hari ini, ananda semua harus memiliki bekal pemahaman agama secara benar sesuai dengan rujukan yang sudah ditentukan dan pendapat para ulama Islam dan mendalami esensi agama agar menjadi Muslim yang bijaksana tidak hanya literasi tanpa bimbingan.” Urai Irawadi.

Exit mobile version