“Dan sasaran ini, didasarkan pada hasil penimbangan massal yang dilakukan oleh puskesmas Kota Solok pada bulan Februari. Sebelum intervensi dilaksanakan, tim yang ditunjuk melakukan investigasi lapangan untuk mencocokkan data dengan kondisi nyata di lapangan,” katanya.
Adapun, disampaikan Asfiyeni, rincian dari penerima bantuan pangan pada Rabu (22/5) kemarin adalah sebanyak 100 kepala keluarga yang memiliki balita stunting di Kota Solok. Jenis bahan pangan yang diserahkan meliputi 15 kg beras premium, 5 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, 1 kg kacang hijau, 2 kg telur ayam, dan 1 kaleng sarden.
“Harapan kita, tentu agar pelaksanaan kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi balita stunting di daerah rawan pangan, khususnya di Kota Solok,” ungkapnya.
Dengan adanya bantuan ini, Asfiyeni juga menjelaskan, bahwa kebutuhan pangan dan gizi balita yang mengalami kesulitan dalam pemenuhannya dapat tercukupi, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Program ini merupakan salah satu langkah nyata dari pemerintah Kota Solok untuk memastikan bahwa setiap warga, terutama anak-anak, mendapatkan akses yang memadai terhadap pangan dan gizi yang dibutuhkan,” pungkasnya.
Terakhir, Asfiyeni juga menyampaikan, program yang dijalankan akan terlaksana baik dengan adanya kolaborasi yang solid antara pemerintah, petugas lapangan, dan masyarakat. Sehingga permasalahan kerawanan pangan di Kota Solok benar-benar teratasi dapat dan memberikan efek pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Solok. (*)