Piki juga menyoroti peran DPRD Provinsi Sumatera Barat yang dinilai lamban dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“DPRD tidak boleh hanya menjadi lembaga pengesah anggaran tanpa keberpihakan yang jelas. Mereka memiliki hak dan kewajiban untuk mengawasi pembangunan, terutama infrastruktur vital seperti jalan Sialang-Galugua ini. Jika DPRD hanya diam, maka sama saja mereka ikut bertanggungjawab atas penderitaan rakyat,” ujarnya.
Ia mendesak anggota DPRD untuk turun langsung ke lapangan dan mendengar keluhan masyarakat. “Jangan hanya sibuk dengan agenda politik atau proyek tertentu. Saatnya DPRD membuktikan bahwa mereka benar-benar wakil rakyat, bukan hanya sekadar penghuni gedung dewan,” katanya dengan nada tajam.
Piki juga menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten dan DPRD adalah kunci untuk menyelesaikan masalah ini. Karena status jalan memang sudah jadi jalan provinsi.
“Untuk itu Pemkab Lima Puluh Kota harus bersinergi dengan pemerintah provinsi untuk memastikan perbaikan jalan ini segera dilakukan. Jangan saling abai dan lempar tanggung jawab. Masyarakat membutuhkan tindakan nyata, bukan alasan-alasan birokrasi,” ucapnya dengan tegas.
Sebagai aktivis muda, Piki Wahyudi menawarkan solusi konkret, yakni dengan memanfaatkan dana CSR dari perusahaan swasta dan melakukan evaluasi ulang terhadap prioritas anggaran pembangunan. “Pembangunan infrastruktur seperti ini seharusnya menjadi prioritas. Libatkan pihak swasta jika perlu, tetapi jangan biarkan masyarakat terus menderita,” katanya.
Masyarakat Nagari Galugua kini berharap besar pada pemerintah dan DPRD untuk segera mengambil langkah nyata. Kerusakan Jalan Sialang-Galugua tidak hanya menyangkut kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan keberlanjutan perekonomian masyarakat.
Kini bola ada di tangan DPRD Provinsi Sumatera Barat, pemerintah provinsi dan Pemkab Lima Puluh Kota. Akankah mereka menjawab keluhan rakyat atau justru tetap lepas tangan? Masyarakat berharap jawaban mereka datang dalam bentuk aksi, bukan sekadar janji kosong. (*)