LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID – Jalan provinsi penghubung Kecamatan Payakumbuh hingga Mungka kembali memakan korban kenyamanan warga.
Setiap hari, ratusan kendaraan harus melewati jalan penuh lubang, tergenang air, dan tanpa drainase memadai. Ironisnya, kondisi ini terjadi di kampung halaman seorang anggota DPRD Sumbar yang justru tak kunjung bersuara.
Tak hanya rusak, jalan di Nagari Taeh Baruah, Koto Tangah Simalanggang, bahkan kerap menjadi kubangan saat hujan. Banyak pengendara motor terpaksa melambat karena takut tergelincir. Warga pun mempertanyakan, ke mana peran wakil rakyat yang seharusnya jadi jembatan aspirasi.
Indra Triwarman, tokoh masyarakat sekaligus mantan Wali Nagari Mungka, menyuarakan kekecewaannya. Menurutnya, sebagai sentra ekonomi ayam dan gambir di Limapuluh Kota, wilayah ini layak mendapatkan prioritas perbaikan infrastruktur.
“Akses jalan adalah nyawa ekonomi daerah. Jika rusak, aktivitas masyarakat lumpuh,” katanya. Selasa (29/4).
Lebih lanjut, warga yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa jalan ini menjadi jalur vital dari Payakumbuh ke Mungka, Simpang Kapuak, dan Talang Maur. Anehnya, belum ada langkah konkret dari anggota DPRD setempat, padahal ia berasal dari daerah ini sendiri.
Komisi II DPRD Sumbar memang membidangi sektor ekonomi, namun kerja sama dengan Komisi IV yang menangani infrastruktur seharusnya bisa dijalin. Sayangnya, hingga berita ini dirilis, belum ada klarifikasi dari anggota DPRD terkait. (*)