“Tamatan SMK PP harus jadi pengusaha dan membuka lapangan kerja. Apalagi kebutuhan ternak sangat tinggi. Sumbar hanya mampu memenuhi 60 persen. Apalagi Sumbar juga mensuplai beberapa provinsi tetangga. Jadi ini peluang pasar yang sangat terbuka. Apalagi alumni yang telah banyak menjadi pengusaha sukses,” tambah gubernur.
Sebelumnya, Kepala SMK PP Negeri Padang Mangateh, Syarbaini, dalam laporannya menyampaikan, 200 lulusan tahun 2022 berasal dari tiga jurusan, yakni Agribisnis Ternak Ruminansia, Agribisnis Ternak Unggas, dan Kesehatan Hewan.
Para lulusan juga telah melaksanakan uji kompetensi yang diadakan oleh lembaga sertifikasi profesi level 3. Untuk profesi petugas inseminator, profesi operator ayam petelur, profesi petugas unggas pedaging, dan petugas profesi penggemukan sapi.
Sertifikatnya berlaku Asia Pasific dan sertifikatnya dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sementara itu, Ketua Alumni SMK PP Negeri Padang Mangateh, yang tergabung dalam wadah Ikatan Keluarga Lereng Gunung Sago (Ikalegusa), M. Nurzain, menjawab keinginan gubernur untuk membimbing para alumni, serta mendorong alumni untuk menjadi wirausaha pertanian dan peternakan.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan bersama (MoU) antara SMK PP Negeri Padang Mangateh, dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota, dan BPTU HPT Padang Mangateh.