Chatib Sulaiman bersama delapan pejuang lainnya dikebumikan di Lurah Kincia, sementara 60 pejuang lainnya dimakamkan di Situjuah Gadang dan Situjuah Banda Dalam.
Gubernur Mahyeldi dalam amanatnya mengingatkan generasi muda bahwa darah perjuangan yang diwariskan para pejuang yang gugur pada peristiwa Situjuah harus tetap dilanjutkan demi keberlangsungan NKRI.
Dia menjelaskan, perjuangan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk kontribusi nyata yang diberikan setiap insan dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan. “Mari kita semua menjadi orang yang berkontribusi dalam persatuan dan kesatuan bangsa dan menghindari perpecahan,” ucapnya.
Dilanjutkan Mahyeldi, jika masyarakat mampu menjaga persatuan dan kesatuan, Ia optimis, upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 dan jadi empat negara besar di dunia akan tercapai.
Mengamini Gubernur Mahyeldi, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo setelah upacara mengatakan, Peristiwa Situjuah merupakan pengingat masyarakat jika perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan berkat kekompakan para pejuang.
Untuk itu, dia berharap kekompakan para pahlawan dapat diimplementasikan oleh masyarakat terutama generasi muda dalam memajukan Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat dan Indonesia.
“Generasi muda harus memaknai perjuangan para pahlawan yang telah gugur mengorbankan jiwa dan raganya di Situjuah demi negeri ini,” katanya. (*)