Dalam mempermudah urusan masyarakat, pengurusan administrasi kependudukan sudah bisa dilakukan di nagari. Melalui program Jempol Nagari, sehingga masyarakat tidak perlu sudah-sudah datang ke Kantor Disdukcapil.
“Cukup dengan ponsel pintar, masyarakat tidak perlu payah-payah ke kantor Dukcapil. KTP sudah canggih dengan KTP Digital. Pengurusan administrasi kependudukan bisa dari rumah,”ujarnya.
Diakui Refilza, untuk mendapatkan skor tertinggi tersebut, tidaklah mudah. Apalagi tidak didukung oleh anggaran yang memadai. Dengan dana yang terbatas, Refilza pun harus memutar otak untuk mencari cara agar pelayanan publik Disdukcapil tetap prima. Dirinya melakukan berbagai terobosan sehingga akhirnya pelayanan disana bisa jadi yang terbaik. Dulu pelayanan kurang tertib, agak berbelit dan antrian panjang. Sekarang hal tersebut tidak lagi ditemukan di Disdukcapil Lima Puluh Kota.
Selain Disdukcapil dengan skor pelayanan publik 87,27, terbaik II yakni Dinas Pendidikan dengan skor 84,04 dan terbaik III Dinas Kesehatan dengan skor 82, 33. “Mudah-mudahan pelayanan publik tahun depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya. (ddg)