HARIANHALUAN.id – Mengatasi blank spot atau kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh sinyal komunikasi menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah yang memiliki wilayah geografi yang berkontur ekstrim dan terpelosok.
Memiliki kesamaan geografis, menjadikan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai tujuan kunjungan kerja yang dilaksanakan oleh Komisi I DPRD Kabupaten Kampar dalam rangka bertukar informasi terkait strategi Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota mengatasi wilayah blank spot.
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kampar, Zulfa Azmi disambut baik oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lima Puluh Kota diwakili Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Ridho Azwardi pada Jumat (3/3), di Kantor Diskominfo Lima Puluh Kota, Ibuh.
Zulfa Azmi menyebutkan bahwa salah satu persoalan masyarakat di Kabupaten Kampar saat ini adalah belum meratanya akses jaringan komunikasi pada beberapa daerah.
“Setelah kami diskusi dengan Pemerintah Provinsi Riau, salah satu daerah di Sumbar yang bisa kami kunjungi adalah Kabupaten Lima Puluh Kota,” ujarnya.
Hal ini juga tidak terlepas bahwa Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan tetangga yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kampar dan memiliki kondisi geografi pegunungan yang sama.
Selanjutnya, Zulfa Azmi menjelaskan bahwa melalui kunjungan ini, Ia dan rombongan jadi mengetahui bagaimana Diskominfo Lima Puluh Kota dalam menangani blank spot. Ia mengatakan, ada beberapa blank spot yang sudah didaftarkan Kabupaten Lima Puluh Kota ke Kementerian Kominfo untuk diberi bantuan sehingga blank spot yang ada sudah dibantu pada beberapa titik. Hal ini belum dilakukan oleh Kabupaten Kampar.
“Hal ini juga akan diusulkan dan lakukan oleh Kabupaten Kampar nantinya,” tambah Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kampar.
Sementara itu, Kepala Bidang Aptika Diskominfo, Ridho Azwardi merasa bangga atas kunjungan dari DPRD Kabupaten Kampar ke Diskominfo Lima Puluh Kota.
“Kunjungan ini memotivasi Diskominfo Lima Puluh Kota untuk terus mengupayakan pemerataan jaringan komunikasi di daerah,” pungkasnya. (ddg)