Putri Luak 50 Hadiri Sidang CSW ke-67 di Markas PBB

Putri Luak 50, Dian Sovana bersama Calon Ratu Kerajaan Polandia, Princes Angelika Jaroslawska. IST

HARIANHALUAN.id – Nama Dian Sovana mungkin masih terdengar asing oleh sebagian besar warga Luak Limopuluah. Meski begitu, namanya sudah menggaung di tingkat internasional, dia jadi salah satu perwakilan Indonesia yang hadir langsung pada CSW67 (Commision Statues Of Woman 67) pada peringatan hari International Women’s Day di Markas Besar PBB, New York, Amerika serikat, Rabu, 8 Maret 2023 lalu.

Dian Sovana sendiri adalah Vice President Business Development dan Investment pada Perusahaan Pelat Merah Kluster Infrastructure PT Brantas Abipraya persero. Dia juga tercatat sebagai Ketua Srikandi Abipraya Komunitas Perempuan di lingkungan BUMN yang dibentuk oleh Menteri BUMN dimana Komunitas Srikandi BUMN didirikan untuk memberikan wadah bagi perempuan berkarya di BUMN agar dapat saling mendukung, membangun personal and professional capability. Tujuannya, membangun kesadaran semua pihak tentang perkembangan karir berbasis kompetensi dan performansi karyawan, tidak ada perbedaan kesempatan karena gender memberikan kesetaraan kesempatan karir yang tidak bias gender. 

Selain bekerja di BUMN Dian Sovana merupakan aktivis perempuan bidang sociopreneur yang kesehariannya memberi pelatihan keterampilan kepada pemulung. Dia juga ketua untuk wilayah Jawa Barat Indonesia Women Leader Association/ Perempuan Pemimpin Indonesia Organisasi Mitra Binaan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak yang memiliki tujuan terwujudnya Perempuan Pemimpin Global dari Alumni Anugerah Perempuan Indonesia (API) di bidang sosial dan kemanusiaan budaya – kesehatan-pendidikan dan hubungan luar negeri  khususnya kepada perempuan dan anak Republik Indonesia. 

Dikatakan Dian Sovana, Sidang Komisi Kedudukan Perempuan ke-67 berlangsung pada 6-17 Maret 2023 mengangkat tema prioritass, inovasi dan perubahan teknologi, dan pendidikan pada era digital untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, semua wanita dan anak perempuan. Juga ada sesi meninjau kesimpulan yang disepakati dari sesi enam puluh dua.

“Tantangan dan peluang dalam mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan pedesaan,” kata Dian Sovana, Minggu (19/3). 

Perempuan yang kesehariannya juga sebagai pengajar dan peneliti  pada Yayasan Putra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sekolah Tinggi Sapta Taruna  itu menerangkan, selain sidang resmi di Markas PBB terdapat penemuan NGO Committee on the Status of Women, NY (atau NGO CSW/NY) penyelenggaraan masyarakat sipil global untuk CSW PBB tahunan dan advokasi kesetaraan gender global untuk organisasi masyarakat sipil dan individu yang peduli dengan kesetaraan gender dan hak serta pemberdayaan perempuan dan anak perempuan. 

“Tujuan NGO CSW/NY adalah menyelenggarakan Forum NGO CSW tahunan untuk menjembatani kesenjangan antara masyarakat sipil global dan organisasi akar rumput, dan Komisi Perempuan di PBB tentang status perempuan,” ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, di dalam pertemuan digelar dialog dengan Princess Angelika Jarosławska yang merupakan calon Ratu Kerajaan Polandia yang juga aktivis perempuan dalam kesetaraan gender dan SDGs pada sesi acara perdamaian untuk Ukraina dan Russia.

Dian Sovana juga diundang oleh organisasi KADEM  organisasi perempuan Turki yang juga aktif di kancah internasional membawa kajian dan isu perempuan ke platform internasional. KADEM merupakan satu dari tiga asosiasi di komite eksekutif KTT W20.

“Bayangkan dunia yang setara gender. Dunia yang bebas dari bias, stereotip, dan diskriminasi. Dunia yang beragam, adil, dan inklusif. Dunia di mana perbedaan dihargai dan dirayakan. Bersama-sama kita bisa menempa kesetaraan perempuan. Secara kolektif kita semua bisa #EmbraceEquity,” pesannya. 

Pada kesempatan itu, Dian Sovana juga bertemu dengan teman baik-nya DR Ellen O dari Tanzania yang merupakan aktivis perempuan bidang climate change.

“Semoga setiap pemerintahan baik provinsi, perusahaan negara atau  swasta  menerapan respectful work place untuk perempuan,” tukasnya. (tfk) 

Exit mobile version