HARIANHALUAN.id – Ribuan warga memadati pinggiran sungai Batang Maek yang berada di Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota sepanjang Selasa (22/3) lalu. Kehadiran warga itu, tak lain untuk menyaksikan, dan ikut meramaikan alek anak nagari Potang Balimau dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Ketua Potang Balimau, Reren mengatakan, ada puluhan ribu warga dari berbagai daerah mendatangi Nagari Pangkalan demi Potang Balimau. Ajang tahunan itu, katanya, merupakan tradisi sudah turun termurun. Tetapi, tiga tahun terakhir ini Potang Balimau tidak digelar karena dampak dari pandemic Covid-19.
“Potang Balimau adalah iven anak nagari dalam menyambut bulan suci Ramadan. Pergelaran Potang Balimau tahun ini sangat meriah, ramai serta pendapatkan keamanan ekstra dari Polres 50 Kota, Polsek Pangkalan, Satpol PP serta Dinas Perhubungan,”ujarnya.
Potang Balimau, katanya adalah ajang silaturahmi antara warga di kampung dengan perantau. Setiap adanya Potang Balimau, warga yang diperantauan sengaja pulang kampung untuk bertemu sanak famili dan melakukan mandi-mandi di sungai Batang Maek kawasan Pangkalan.
Potang Balimau yang dipusatkan di dekat Masjid Raya Pangkalan itu, selain dihadiri oleh Bupati Safaruddin, juga dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi, Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Ketua DPRD serta Ketua Asosiasi Indonesia Tour dan Travel (Asita) Sumbar.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, Potang Balimau mendapatkan antusias yang luar biasa dari masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota bahkan jadi iven yang ditunggu-tunggu sebelum masuknya bulan suci Ramadan.
“Dulu, orang Payakumbuh dan warga Lima Puluh Kota banyak Balimau ke Padang. Kini tidak lagi, mereka sudah ke Pangkalan, mengikuti dan menyaksikan Potang Balimau. Dimana-mana ramai, Potang Balimau lebih ramai lagi,”ujar Mahyeldi.
Dikatakan Gubernur, sungai Batang Maek merupakan salah satu sungai dengan aliran yang kencang. Sementara, setiap Potang Balimau antusiasnya masyarakat sangat ramai. Sehingga perlu adanya pengamanan sungai demi Potang Balimau.
“Lihatlah, aliran air kencang, Kita takut nanti warga terseret air. Karena itu kita usulkan agar nantinya sungai Batang Maek didirikan bendungan penahan air. Sehingga aliran air bisa melambat. Ini saya usulkan, Pak Bupati tolong nanti perencanaan bendungan dikirim ke Provinsi,” ujar Gubernur lagi. (ddg)