HARIANHALUAN.ID – Luapan kegembiraan terpampang jelas dari raut wajah ribuan masyarakat Gunuang Malintang maupun wisatawan yang sengaja datang untuk menyaksikan penutupan Alek Bakajang 2023. Diselenggarakan dari 25 April, tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun ini berakhir pada Sabtu, (29/4) di Jorong Baliak Bukik Nagari Gunuang Malintang.
Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo bersama Anggota DPRD Sumatera Barat Doddy Delfi dan Wakil Ketua DPRD Lima Puluh Kota Syamsul Mikar berkesempatan menutup pagelaran salah satu tradisi menjadi kebanggaan masyarakat tersebut.
Alek Bakajang merupakan tradisi Anak Nagari Gunuang Malintang untuk saling bersilaturahmi pada momen Idul Fitri. Dahulunya, Bajakang merupakan manjalang atau menjumpai sanak famili dengan menaiki perahu mengikuti aliran sungai Batang Maek yang membelah Nagari Gunuang Malintang.
Pagelaran tahunan yang diselenggarakan setelah 3 Syawal itu tentu saja ditunggu oleh berbagai pihak, terlebih setelah kemenangan prestisius yang menobatkan tradisi Bakajang sebagai Juara I Nasional kategori Atraksi Budaya (Cultural Attraction) di perhelatan Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021 besutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, di Stable Sekayu, Sumatera Selatan, November 2021 lalu.
Safaruddin mengapresiasi masyarakat Gunuang Malintang yang telah menyukseskan pagelaran Alek Bakajang tahun ini. Menurutnya, tradisi Bakajang tak sebatas kegiatan seremonial tahunan saja tetapi, dari segi kandungan nilai adat dan budaya pada tradisi Bakajang tersebut.
“Bakajang kental akan tingginya nilai-nilai budaya yang menjadi nilai luhur dan dimiliki oleh masyarakat Gunuang Malintang,” tutur Safaruddin.
Ia berharap, ketinggian nilai-nilai dan budaya tersebut perlu dilestarikan secara turun-temurun kepada generasi penerus masyarakat Gunuang Malintang.
Dia juga mengingatkan anak nagari Gunuang Malintang untuk masa mendatang dapat memaknai tradisi Bakajang tersebut sebagai salah satu upaya mempererat tali silaturahmi pada momen Idulfitri dan tentunya dapat di kembangkan sebagai destinasi wisata budaya yang mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
”Untuk itu keluhuran tradisi Bakajang, keindahan alam, kuliner yang khas, perlu dikemas secara menarik sehingga mengundang wisatawan untuk mengunjungi Gunuang Malintang,” tuturnya.
Wali Nagari Gunuang Malintang, Wido putra mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan masyarakat Nagari Gunuang malintang yang telah berjibaku menyukseskan Alek Bakajang tahun ini.
Dikatakan Wido, tradisi Bakajang di Nagari Gunuang Malintang merupakan salah satu ikon seni budaya masyarakat di Lima Puluh Kota maupun Sumatera Barat. Untuk itu, ia terus mendorong semua pihak agar terus melestarikan tradisi Bakajang.
“Ini merupakan budaya tradisional di daerah kita. Kami berharap, kegiatan ini jadi agenda prioritas kabupaten maupun provinsi,” harap Wido Putra.
Pada acara penutupan Alek Bakajang 2023, turut dilakukan penilaian terhadap lima balerong dan lima miniatur kapal pesiar yang dibuat oleh masing-masing Jorong di Gunuang Malintang bersama pemerintahan nagari.
Untuk kategori balerong, Jorong Balik Bukik menduduki posisi pertama. Sedangkan untuk kategori miniatur kapal pesiar, Princess Koto Lamo hasil karya Jorong Koto Lamo jadi yang terbaik diantara lima miniatur kapal pesiar tersebut. (*)