HARIANHALUAN.ID – Ratusan kepala keluarga (KK) di Nagari Koto Lamo, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota terancam terisolasi akibat jalan utama ke daerah tersebut nyaris putus. Kondisi itu disebabkan luapan air Sungai Lubuak Tunjam karena tingginya intensitas hujan yang hampir terjadi merata di wilayah Sumatera Barat sejak, Jumat (14/7).
Kondisi tersebut dikeluhkan Wali Nagari Koto Lamo Kepada Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dipimpin langsung Kalaksa BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, Rahmadinol saat melakukan ceking bencana Sabtu (15/7) lalu.
Pihak nagari mengeluhkan luapan air sungai yang mengancam terputusnya akses jalan. Kondisi yang ada, menghalangi warga untuk bisa menjual hasil pertanian terutama gambir yang saat ini harganya cukup bagus.
Nagari Koto Lamo, Kecamatan Kapur IX berpenduduk sebanyak 900 KK dan 3.000 jiwa dengan sebagian besar adalah petani gambir. Warga terancam terisolasi apabila akses itu tidak segera dibenahi.
“Sabtu lalu kita melakukan ceking bencana ke sejumlah daerah, termasuk Nagari Koto Lamo masyarakat, Wali Nagari Koto Lamo yang mengeluhkan terancam putusnya akses jalan akibat luapan. air Sungai Tunjam,” kata Rahmadinol, Sabtu (15/7).
Ia menambahkan, kondisi tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada ekonomi masyarakat yang bisa terganggu, sebab mereka tidak bisa menjual hasil pertanian karena gangguan jalan.
“Masyarakat juga mengeluhkan tidak bisa menjual hasil pertanian terutama gambir karena terganggunya akses jalan, padahal menurut masyarakat saat ini harga jual gambir sangat bagus,” ujarnya,
Dijelaskannya, TRC Kabupaten Lima Puluh Kota akan langsung melaporkan hal itu secara berjenjang, sehingga bisa disikapi dengan cepat dan akses warga dapat kembali lancar. (*)