HARIANHALUAN.ID — Sebanyak 420 guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Kabupaten Lima Puluh Kota mengikuti Bimbingan Teknis Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Muatan Lokal Budaya Alam Minang Kabau (BAM), di Hotel Shago Bungsu II, Kecamatan Harau, beberapa waktu lalu.
Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo menyebut bimtek tersebut merupakan puncak dari penyusunan capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang disusun oleh Budayawan dan Tim Akademisi dari Universitas Andalas, dan telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk dijadikan mata pelajaran (Mapel) muatan lokal di SD dan SMP di Lima Puluh Kota.
“Dewasa ini banyak terjadi pendangkalan nilai moral yang disertai krisis jati diri dan kepribadian, krisis ini akan mengancam kebertahanan BAM. Untuk itu sangat dibutuhkan Pembelajaran Mulok BAM bagi siswa di Lima Puluh Kota yang akan berperan penting dalam mewujudkan Lima Puluh Kota yang madani, beradat, berbudaya dalam kerangka Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” ujar Safaruddin, Jumat (28/7).
Melalui bimtek yang dipaparkan para akademisi dan budayawan, dia berharap para guru memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan wawasan yang dalam tentang lingkungan dan masyarakat, sesuai dengan nilai yang berlaku di daerahnya. Bupati turut meminta para guru yang yang ditunjuk untuk mengajar BAM setelah mengikuti bimtek ini agar dapat mewariskan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal kepada peserta didik dalam membangun karakter dan penguatan syara.
“Kearifan lokal harus dipertahankan, diharapkan bapak ibuk guru dapat memahami dan mencintai BAM,” ulasnya.
Di samping itu, Ia juga meminta keterlibatan para guru dalam menyusun Barih Balabeh (suatu gambaran tentang nagari,red) di masing-masing nagari.
“Direncanakan tahun depan Pemkab Lima Puluh Kota akan menganggarkan pembuatan buku Barih Balabeh 79 Nagari di Lima Puluh Kota, para guru diharapkan turut aktif dalam mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi dalam laporannya mengatakan, terselenggaranya Bimtek merupakan tindak lanjut dari tahapan peluncuran Mulok BAM dan Program Tahfiz yang telah dilaksanakan sejak Agustus tahun 2022 lalu.
“Dari tahun lalu pemerintah daerah berupaya menerbitkan Perbup berkaitan dengan Mulok, kemudian mengusulkannya ke Kemendikbud, setelah disetujui dan masuk dapodik, pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan Universitas Andalas untuk merancang capaian pembelajaran dan hasil rancangan tersebutlah yang akan dipaparkan pada bimtek,” jelas Afri Efendi. (*)