LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUN.ID – Datangnya sakit, siapa yang tau. Karena itu sangat penting adanya jaminan kesehatan yang bisa dimanfaatkan ketika sakit datang. Hal itu dirasakan oleh ibu rumah tangga asal Nagari Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota. Selama ini itu yang dirasakan oleh Henni Susendra (39).
“BPJS Kesehatan sangat membantu, terutama soal pembiayaan selama pengobatan,” ujar Henni Susendra pada Minggu (23/1/2024). Selain meringankan pembiayaan pengobatan, ada kemudahan lain yang didapat, yaitu soal pelayanan.
“Kita juga diberikan pelayanan yang baik asalkan syarat-syarat pengobatan dilengkapi. Pelayanan tidak mengecewakan,” katanya lagi.
Henni menceritakan, berobat dengan memanfaatkan pelayanan BPJS Kesehatan tidaklah sulit. Yaitu dengan mendatangi fasilitas kesehatan pertama di puskesmas. Kemudian menyerahkan kartu berobat dan kartu BPJS Kesehatan ke petugas puskesmas. Setelah antrean dipanggil, petugas puskesmas mencek dan mendata kepesertaan BPJS apakah masih aktif atau tidak. Selanjutnya, diarahkan ke poli mana peserta BPJS Kesehatan tersebut akan berobat.
Ibu tiga anak itu mengatakan, dirinya terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan secara mandiri kelas III dengan rujukan awal ke Puskesmas Pakan Rabaa. Dirinya serta anak-anak sudah sering memanfaatkan pelayanan BPJS Kesehatan. Sakit sedikit langsung berobat. Obat yang didapat pun tidak mengecewakan.
Diakui Henni, sebagai peserta BPJS Kesehatan Mandiri, tidak merasa terbebani oleh iuran yang harus dibayar tiap bulannya. Menurut Henni, iuran yang dibayarkan jauh lebih murah dibandingkan dengan fasilitas yang didapat selama proses pengobatan.
“Dulu kepesertaan BPJS Kesehatan sempat non aktif, karena lambat membayar iuran. Tetapi sebenarnya iuran yang harus dibayarkan tidak membebani, malahan jauh lebih menguntungkan ketika berobat dibandingkan dengan pasien umum,” katanya.