SARILAMAK, HARIANHALUAN.ID- Menjelang ditabuhnya Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota pada awal Juli mendatang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat sudah merancang festival lain untuk pembukaan iven tahunan tersebut.
Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota 2024, disambut dengan 3 festival yang mengangkat kearifan lokal adat masyarakat. Yaitu Festival Kuliner, Lomba Baju Kurung Basiba Tradisional dan Alua Pasambahan yang digelar pada 24 Juni mendatang.
Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuak Bandaro Rajo melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Afri Efendi didampingi Kepala Bidang Kebudayaan Ali Hasan pada Kamis (6/6) mengatakan, ketiga festival tersebut merupakan pra Pekan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota yang dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau Mahkota Berlian.
“Sebelum Pekan Budaya ditabuh, kita gelar pra-nya dlu. Pra pekan budaya, akan mengangkat tradisi budaya kearifan lokal masyarakat. Kita juga nantinya mengundang para penggiat wisata, gaet serta biro travel. Sehingga iven pra ini bisa menjadi promosi daerah yang memiliki nilai jual dalam meningkatkan kunjungan wisata ke Limapuluh Kota,” ujar Ali Hasan.
Dijelaskan Kepala Bidang Kebudayaan tersebut, untuk Festival Kuliner akan menampilkan makanan khas dari masing-masing kecamatan se Kabupaten Limapuluh Kota. Menu makanan tersebut bersifat tradisional dari bumbu dan bahan-bahan yang tradisional. Seluruh kuliner tersebut disajikan saat iven berlangsung.
Kemudian, Festival Baju Kuruang Basiba Tradisi berupa fasion show oleh bundo kanduang perwakilan dari 13 kecamatan. Peserta bundo kanduang akan memperlihatkan pakaian baju kuruang basiba serta aksesories yang bersifat tradisional mengangkat tema budaya alam Minangkabau.
Selanjutnya, Alua Pasambahan. Lomba tersebut diikuti secara bertim dengan anggota 6 orang setiap tim. Seluruh peserta tampil dengan pakaian Rang Mudo Minangkabau seperti baju guntiang cino, celana batik, kain sarung dan peci hitam tanpa balilik.
“Selama ketiga festival berlangsung disaksikan oleh gaet wisata, biro travel serta penggiat wisata. Nantinya, iven-iven tentang kearifan lokal ini masuk dalam program wisata bagi pelaku travel. Mudah-mudahan target kita ini tercapai,” ujar Ali Hasan lagi. (*)