Untuk mempromosikan berbagai potensi pariwisata tersebut, diperlukan adanya suatu kegiatan pameran bersifat massal seperti halnya penyelenggaraan pekan budaya Limapuluh Kota yang diselenggarakan selama lima hari berturut-turut.
“Selain telah menjadi festival rakyat, daya tarik serta momen optimalisasi promosi wisata, penyelenggaraan pekan budaya juga menjadi strategi yang paling tepat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi daerah,” ucapnya.
Disamping merawat tradisi dan budaya lokal, pekan budaya Limapuluh Kota pada tahun ini juga mengandung makna filosofis lainnya.
Yakninya keberhasilan pembangunan dan penataan Ibukota Kabupaten (IKK) Limapuluhkota di Sarilamak yang dilakukan Bupati Safaruddin Dt Bandaro sejak beberapa tahun belakangan.
“Semangat penyelenggaraan kegiatan ini juga sudah sangat sesuai dengan visi misi dan janji kampanye Bupati Safaruddin Dt Bandaro, yaitu Mewujudkan Lima Puluh Kota Yang Madani, Beradat dan Berbudaya,” tambahnya.
Tokoh muda Luhak Limo Puluah ini menyebut, lewat penyelenggaraan kegiatan ini, ratusan bahkan puluhan ribu wisatawan telah berdatangan ke Limapuluh Kota. Kehadiran mereka menciptakan perputaran uang yang sangat luar biasa sejak beberapa hari terakhir.
Oleh karena itu, strategi dan upaya peningkatan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Limapuluh Kota yang dilakukan Bupati Safaruddin Dt Bandaro dan jajaran, dinilai sudah cukup efektif dan maksimal.
“Kita yakin, seiring dengan fokusnya Bupati Safaruddin Dt Bandaro menggarap potensi pariwisata daerah seperti saat ini, beberapa tahun kedepan Limapuluh Kota akan menjadi salah satu daerah tujuan pariwisata terkemuka di Sumbar,” pungkasnya. (*).