LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID – Selama semester I berjalannya APBD Kabupaten Lima Puluh Kota, serapan anggaran masih tergolong rendah, tidak sampai 50 persen dari total belanja APBD.
Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, Win Hari Endi Kamis (1/8) mengatakan, dari total Rp1,3 triliun belanja daerah, serapan baru mencapai Rp 497,4 miliar atau masih berkisar 38 persen.
Dari Rp497,4 miliar tersebut, serapan paling banyak yaitu pada belanja pegawai sebesar Rp 349 miliar yang terdiri dari gaji, sertifikasi dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Realisasi anggaran terbanyak pada belanja pegawai sebesar Rp 349 miliar. Semuanya sudah termasuk gaji, sertifikasi guru dan TPP. Untuk TPP sudah dibayarkan sampai Mei kemarin,”ujar Win Hari Andi.
Kondisi yang sama juga terjadi pada realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dari Rp110 miliar target PAD tahun ini, pada semester I sudah terealisasi sebesar Rp 42,7 miliar atau berkisar 38,8 persen.
Realisasi penyumbang PAD terbesar itu yakni pada sektor BLUD rumah sakit dan puskesmas sebesar Rp23 miliar. Sisanya dari hasil pungutan pajak serta restribusi sah lainnya.
“Kita masih mengupayakan realisasi PAD ini hingga akhir tahun nanti. Mudah-mudahan realisasi PAD melebihi dari target. Kita juga terus memaksimalkan dan melakukan berbagai upaya untuk menggenjot PAD ini,” ucap Win Hari Endi. (*)