MENTAWAI, HARIANHALUAN.ID – Tokoh masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai Manuel Salimu angkat bicara terkait kelangkaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di berbagai wilayah Kabupaten Mentawai sejak satu pekan terakhir.
Menurut Manuel Salimu, kelangkaan stok BBM yang terjadi di Mentawai, adalah akibat dari maraknya aksi penyelewengan BBM bersubsidi. Pemerintah dan aparat penegak hukum diminta untuk segera mengambil langkah kongkrit.
“Persoalannya, BBM memang sudah di antar dari Padang ke Mentawai. Namun tidak menyebar ke masyarakat. Entah perginya ke Resort atau kemana kita tidak tau. Namun yang jelas, indikasi penyelewengan BBM bersubsidi harus di bongkar karena sudah membuat masyarakat sengsara,” ujarnya kepada Haluan Sabtu (3/5).
Manuel Salimu menuturkan, BBM, adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat Mentawai yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Ketersediaan BBM, juga sangat menentukan kelancaran transportasi dan distribusi kebutuhan pokok di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Jika BBM di Mentawai sulit didapatkan, masyarakat nelayan Mentawai tidak bisa melaut. Boat dan kapal-kapal pengangkut wisatawan ke berbagai spot eksotis yang ada di gugusan kepulauan Mentawai pun tidak bisa beroperasi.
“Untuk itu BBM di Mentawai harus selalu tersedia. Jika memang kuota 4 Ton BBM untuk sekali pengantaran ke Mentawai itu dirasa kurang, kita minta Pertamina melakukan penambahan kuota agar masyarakat Mentawai tidak sengsara,” tegasnya.
Di samping mengusulkan penambahan Kuota BBM untuk Mentawai, Manuel Salimu juga meminta pemerintah memperketat pengawasan rantai distribusi BBM bersubsidi di bumi Sikirei.