Sempat Terundur karena Ombak Besar, Penandatanganan Kontrak Kerja P3K Kankemenag Mentawai Terlaksana

HARIANHALUAN.ID – Maksud hati hendak melaksanakan kegiatan di Tua Pejat Kabupaten Mentawai, namun apa hendak dikata, karena ombak tak bersahabat batal sudah semua yang direncanakan, demikian dikemukakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Kepulauan Mentawai H. Masdan, SAg, MA pada acara Penandatanganan Kontrak Kerja Aparatur Sipil Negera (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di aula Asrama Haji Rasuna Said Padang, Jumat (8/9/23). 

P3K tersebut berjumlah 22 orang dan satu orang mengundurkan diri. Mereka ditempatkan di Kankemenag, Kantor Urusan Agama ( KUA) dan MTsN 1 dan 2 Mentawai

Dikatakan Masdan semula memang dijadwal pelaksanaan kegiatan tersebut di Tua Pejat dan sekaligus melakukan pembinaan terhadap P3K. Tiga kali terundur, karena cuaca yang mengakibatkan ASN itu tak bisa berangkat dari tanah tepi ke Kepulauan Mentawai. Malah sudah naik ke kapal dan mengarungi samudera luas, namun di tengah pelayaran petugas menyuruh kapal balik karena ombak besar. Juga ada dibatalkan sebelum berangkat meskipun sudah membeli tiket.

“Barulah hari ini Jumat 8 September penandatanganan kontrak kerja bisa dikabulkan Allah. Saudara kita yang tugas dan tinggal di Mentawai harus mengalah untuk ke Padang,” kata Masdan dalam acara dihadiri Kepala Sub Bagian Tata Usaha Zulfitri Adek dan para pejabat di lingkungan Kankemenag Mentawai.

Dia berpesan agar P3K dan pegawai di lingkungan Kanmemenag Mentawai tentunya juga para guru untuk membulatkan tekad dan meneguhkan hati mengabdi nun jauh di sebarang lautan dan mudah-mudahan bisa dicatat sebagai amal shaleh.

Memang, kata Masdan, waktu tempuh ke Tua Pejat dengan kapal laut hanya sekitar 3, 5 jam. Lebih singkat dibandingkan ke Dharmasraya, Namun kalau ombak besar kawan-kawan yang dari tepi tak bisa ke pulau. Ombak yang besar itu berbulan-bulan pula lamanya.

“Semangat ke Mentawai harus membaja. Kita doakan luar biasa nilai pahalanya di sisi Allah. Masyarakat Mentawai mengharapkan kehadiran kita. Mereka perlu dibina, perlu dibimbing,” ajak Masdan.

Menurut Masdan yang sudah 10 tahun lamanya menjabat Kakankemenag Mentawai, program  dicanangkan Menteri Agama soal dengan keberagaman dengan moderasi beragama, maka Mentawai sudah melaksanakan jauh hari sebelum pencanangan tersebut. Mentawai memiliki agama, ras dan suku yang beragam. Namun kehidupan umat beragama berjalan dengan penuh persaudaraan. 

Kakankemenag juga menyampakain sejumlah program yang telah dilaksanakan maupun yang segera dilaksanakan. Malah untuk serapan anggaran Kankemenag Mentawai menduduki rangking empat di lingkungan Kanwil Kemenag Sumbar mencapai angka 72,99 %.

Untuk itu dia meminta ASN Kankemenag Mentawai untuk meningkatkan kedisiplinan dan meningglkan kebiasaan buruk yang pernah dilakukan selama ini, seperti lebih banyak di tepi ketimbang di Mentawai.

Khusus kepada kepala MTsN 1 dan 2 Mentawai Kakankemenag berpesan untuk bisa mendidik siswanya sesungguh hati, sehingga melahirkan siswa berkualitas dan taat  menjalankan agama. Meskipun jauh di tengah lautan, namun siswanya juga harus unggul. (aye)

Exit mobile version