MENTAWAI, HARIANHALUAN.ID- Angka stunting di Kabupaten Kepulauan Mentawai tercatat meningkat usai dilakukan penimbangan massal mulai Agustus hingga Oktober 2023, yaitu 17,2 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Desti Seminora menyebutkan semua desa yang ada di Mentawai ada anak yang mengalami stunting.
“Sementara tahun 2022 angka stunting kita hanya 16,5 persen. Penambahan ini terjadi karena ada penambahan jumlah anak yang diswiping,” kata Desti.
Desti menyebutkan intervensi stunting penting dilakukan dimulai dari remaja putri yang diawali dengan reproduksinya harus sehat. Kemudian menikah, saat kehamilan, sesudah melahirkan dan menyusui.
“Penting koordinasi dan kolaborasi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kabupaten Kepulauan Mentawai,” ujarnya.
Ia menambah Desa Makalo per agustus diswipping mengalami penambahan yang jumlah stuntingnya tahun 2023 ada 29 anak. Sementara di desa Malakkopa 38 orang, Bulasat 32 orang, Sinaka 10 orang, Taikako Hulu 34 orang, sementara Sikakap 20 orang.
“Matobe Sikakap yang sebelumnya rendah menjadi tinggi, sedangkan Saumanganyak 53 orang, Silabu 27 orang, dan desa Betumoga 34 orang,” ujarnya.
Sementara Kawasan Sipora Selatan keseluruhan anak stunting berjumlah 114 orang, kawasan Sipora Utara Betumonga 46 orang, Goiso’oinan 43 orang, Bukit Pamewa 10 orang, Sipora Jaya ada 12 orang, Sidomakmur 22 orang, Tuapejat jumlah stuntingnya juga tinggi khususnya di dusun Jati km 0
Kemudian Kawasan Siberut khususnya di Maileppet ada 3 orang, Muntei 21 orang, Muara Siberut 13 orang, Madobag-Ugai 40 orang, Matotonan 48 orang, Taileleu Siberut Barat Daya setelah diswipping terdapat anak stunting 43 orang, Katurei 27 orang, Sagulubbe 21 orang, dan Saliguma Siberut Tengah 48 orang. (*)