Wali Kota juga menyoroti potensi sejarah dan daya tarik wisata Gelanggang Bancalaweh. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu lokasi legendaris dalam kisah “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Buya Hamka, di mana Zainuddin dan Hayati digambarkan pertama kali bertemu dalam suasana penuh romantika di hamparan bukit kapur Bancalaweh.
“Bancalaweh bukan sekadar tempat pacuan, tapi juga bagian dari sejarah dan kisah budaya Minangkabau yang telah hidup dalam sastra nasional. Nilai historis ini harus kita jaga, garap, dan kembangkan sebagai kawasan wisata budaya dan olahraga bernilai ekonomi tinggi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota bersama DPRD akan terus mendorong pengesahan RTRW agar kawasan Bancalaweh dapat dikembangkan lebih optimal, termasuk untuk penataan kawasan batu kapur legendaris yang menjadi ciri khas wilayah tersebut.
“Kita ingin geliat ekonomi selama masa pemerintahan Hendri–Allex benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Wako Hendri menyampaikan pesan penuh semangat kepada para peserta.
“Selamat bertanding untuk semua joki dan pemilik kuda. Siapapun pemenangnya, kalian semua adalah juara di hati kami — Pemerintah Kota Padang Panjang dan masyarakat Pabasko,” tutupnya.
Pada kesempatan itu, panitia juga menyediakan fasilitas berjualan gratis bagi pelaku UMKM sebagai upaya mendukung ekonomi lokal. Ribuan masyarakat tampak memenuhi gelanggang, menikmati kemeriahan dan suasana kekeluargaan yang kental.














