Sebagaimana diungkapkan Datuak Kupiah di akhir sambutannya, “Kalau dulu gelanggang ini jadi tempat berkumpul para datuak dan anak nagari, hari ini menjadi bukti bahwa warisan itu masih hidup dan akan terus hidup, selama kita menjaga persatuan,” tutupnya.
Perhelatan alek nagari ini sekaligus menjadi simbol kebangkitan Pabasko — kota adat, budaya, dan kebersamaan yang tak lapuk dek hujan, tak lekang dek paneh. (*)
Laman 4 dari 4














