Padang Panjang Gencarkan Kampung Keluarga untuk Pengentasan Stunting

Pembinaan program Kampung Keluarga di Kelurahan Ekor Lubuk, Kecamatan Padang Panjang Timur. IST

PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota Padang Panjang terus bergegas dalam upaya percepatan stunting, salah satunya melalui program pemberdayaan kelompok masyarakat di kampung keluarga berkualitas.

Program tersebut sudah mulai diterapkan di Kecamatan Padang Panjang Barat serta di Kecamatan Padang Panjang Timur.

Ketua PKK Kota, Dian Puspita Fadly Amran, memaparkan stunting terjadi karena adanya kondisi anak yang kurang gizi sehingga mengakibatkan pertumbuhan otak dan perkembangan tubuhnya menjadi lambat.

Dian menambahkan, untuk itu dalam memenuhi gizi anak, para orang tua perlu untuk selalu rajin konsultasikan pertumbuhan anaknya. Anak diusia 0-6 bulan hanya dikasih air susu ibu (ASI). Setelah itu baru berikan makanan pendamping (MP) ASI yang ada proteinnya. Seperti telur, ikan, daging, ayam, hati dan juga ada kacang-kacangan seperti tahu dan tempe.

“Tidak boleh memberikan anak telur dan ikan dalam keadaan setengah matang. Usahakan matang sematang-matangnya,” ujar Dian.

Selain itu ia menambahkan, anak-anak juga tidak disarankan diberikan jus yang dicampur gula dan susu kental manis. Begitu juga dengan madu, anak-anak di bawah satu tahun tidak boleh mengonsumsinya. Dian juga mengimbau agar selalu menjaga lingkungan yang sehat.

Menurut Dian, dengan adanya empat Pokja PKK pada kader bisa melibatkan semua pihak dalam penurunan stunting di Padang Panjang. Seperti Pokja 1 mengenai pola asuh anak dan remaja. Pokja 2 ada UP2K dengan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk meningkatkan perekonomian dengan berjualan dari rumah. “Begitu juga dengan Pokja 3 dan Pokja 4. Semua kader PKK ini terlibat dalam mencegah stunting untuk anak-anak,” sebutnya.

Selain Dian, kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kota Padang Panjang, Hilderia Holohon dan Widia Atsusi. Serta Ketua Tim Kerja Kampung KB Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar, David Arga, lurah dan PKK Ekor Lubuk serta masyarakat yang anaknya di bawah lima tahun. (h/pis)

Exit mobile version