Dikatakannya, peserta diajarkan berbagai teknik memasak dasar, seperti memotong bahan makanan, mengolah bumbu, dan memasak kue untuk berbagai hidangan lezat. Kemudian orientasi dan peluang usaha lewat tata boga.
Salah seorang peserta, Lilis Suryani (disabilitas rungu) melalui bahasa isyaratnya merasa senang mengikuti pelatihan ini.
“Saya belajar banyak hal baru dan saya yakin saya bisa membuka usaha kuliner sendiri,” imbuhnya melalui penerjemah. (*)