PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID- Nagari Sintuak Kecamatan Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, berhasil masuk dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi masyarakat setempat untuk terus mengembangkan potensi wisata mereka.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sintuak, Fajri Febrio, menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi langkah awal menuju target yang lebih besar. Saat ini, pihaknya menargetkan Nagari Sintuak masuk dalam 50 besar ADWI 2025.
“Saat ini Pokdarwis, bersama Pemerintah Nagari (Pemnag), dan Pemerintah Daerah (Pemda) sedang mempersiapkan Desa Wisata Sintuak untuk ADWI 2025,” ujar Fajri.
Sebagai bagian dari persiapan, pihaknya tengah membenahi berbagai kekurangan yang masih ada di ADWI 2024.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman juga ia dapatkan, salah satunya melalui pelatihan-pelatihan pengelolaan wisata bagi masyarakat dan pengelola destinasi wisata.
Selain itu, dukungan dari pihak swasta juga mulai berdatangan salah satunya PLN melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) telah memberikan bantuan berupa panggung seni dan alat-alat kesenian untuk menunjang aktivitas sanggar Saluak Badeta, yang menjadi salah satu daya tarik budaya di Nagari Sintuak.
Namun, Fajri juga mengungkapkan bahwa masih ada hambatan dalam pengelolaan destinasi wisata, terutama tempat-tempat bersejarah, yang memerlukan izin khusus dari berbagai pihak.
Dengan berbagai persiapan dan dukungan yang ada, Nagari Sintuak optimistis dapat meningkatkan kualitas wisata dan meraih posisi yang lebih tinggi dalam ajang ADWI 2025.
Wali Nagari Sintuak, Desrial, S.Pd menyampaikan selama dua tahun kepemimpinan beliau di Pemerintahan Nagari, mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pokdarwis untuk memajukan pariwisata di Sintuak.
Terkait ADWI 2025, ia telah berkoordinasi dengan Dinas Parpora Padang Pariaman untuk ikut berkompetisi lagi. Tentunya dengan banyak juga nagari-nagari di Padang Pariaman yang ikut.
“Alhamdulillah tahun 2024 dengan peserta lebih 6.000 desa di Indonesia, Nagari Sintuak masuk 100 besar, kita targetkan tahun ini masuk 50 besar,” ujar Desrial.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Padang Pariaman Muhammad Fadhly kepada mengatakan, sebelumnya terdapat 3 desa wisata di Padang Pariaman yang masuk 300 besar ADWI.
Masing-masing yakni Desa Wisata Sintuak Toboh Gadang, Desa Wisata Anam Nagari di Kecamatan Tandikek dan Desa Wisata Guguak Kuranji Hilir.
Namun pada pengerucutan ke babak 100 besar, hanya tinggal satu desa di Padang Pariaman yang bisa bersaing, yakni Desa wisata Sintuak, Toboh Gadang.
Desa ini memiliki keunikan dibanding desa lainnya karena memiliki Pasar Talao Beruk, tempat penjualan dan pelatihan beruk untuk memanen kelapa.
“Pada tahap 300 besar, ada 3 desa wisata kita yang ikut bersaing dengan perwakilan desa lain di seluruh Indonesia. Namun pada 100 besar yang diumumkan, hanya satu yang lolos yakni Desa Wisata Sintuak Toboh Gadang yang memiliki keunikan yakni Pasar Talao Beruk,” ujar Muhammad Fadhly
Ia menyampaikan Penilaian pada ADWI 2024 meliputi daya tarik, amenitas, digitalisasi, kelembagaan dan SDM, serta pengelolaan berkelanjutan.
ADWI 2024 ini terbagi kedalam 7 kategori yaitu Desa Wisata Rintisan, Desa Wisata Berkembang, Desa Wisata Maju, Desa Wisata Mandiri, Desa Wisata Kreatif dan Desa Wisata Berkelanjutan.
Dikatakan Fadhly Padang Pariaman saat ini mengembangkan Wisata Community Based Tourism yaitu wisata berbasis masyarakat, dimana pembangunan pariwisata berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kepariwisataan.
Muhammad Fadhly menyampaikan Pariwisata di daerah ini dikelola secara CBT atau berbasis masyarakat karena hampir semua Lokasi wisata berlokasi ditanah ulayat.
Sehingga peran masyarakat melalui Pokdarwis atau kelompok sadar wisata sangat besar dalam mengembangkan wisata di Padang Pariaman.
Kemudian peran nagari juga tidak kalah pentingnya dalam pengembangan pariwisata di Padang Pariaman yaitu melalui Badan Usaha Milik Nagari atau BumNag dengan penyertaan modal dalam pengembangan pariwisata.
Lebih lanjut, semua pariwisata dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nagari setempat, hanya satu yang dikelola oleh swasta.
Namun tetap mendatangkan PAD kepada pemerintah baik restribusi maupun biaya parkir
Menurut Fadhly Kepariwisataan merupakan salah satu upaya untuk membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata, yang memerlukan dukungan sektor primer dan jasa berbasis pemberdayaan masyarakat.
Ia menambahkan, Kabupaten Padang Pariaman memiliki lebih 150 Daya Tarik Wisata (DTW) yang tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman, dengan 6 Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU). (*)