“Kita harus bergerak ke bawah, memperbaiki kekurangan, dan mengejar ketertinggalan agar hasil yang diharapkan benar-benar tercapai,” tegasnya.
Kepala Perwakilan DPPKB Provinsi Sumbar Mardalena Wati Yulia menegaskan pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pemahaman konsep 4 Terlalu (4T), yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak kelahiran, dan terlalu banyak anak.
“Keluarga perlu merencanakan masa depan secara matang, termasuk dalam menentukan jumlah maupun jarak kelahiran anak. Langkah ini menjadi bagian penting untuk mewujudkan generasi yang sehat, tangguh, dan berkualitas,” ujar Yulia.
program ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan dilakukan secara nyata melalui pendekatan langsung ke masyarakat dengan pola jemput bola. Salah satunya dengan menghadirkan mobil pelayanan KB agar masyarakat di daerah terpencil tetap bisa mengakses layanan kesehatan dan perencanaan keluarga.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari perangkat daerah, tenaga kesehatan, hingga para penyuluh KB, untuk memastikan program ini berjalan efektif di lapangan.
Harapannya agar Kesadaran keluarga dalam merencanakan jumlah dan jarak kelahiran, kualitas hidup masyarakat di Padang Pariaman semakin meningkat. Dengan begitu, tidak hanya tercipta generasi yang sehat dan cerdas, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pembangunan daerah di masa depan.
Melalui momentum peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menegaskan komitmen untuk terus memperkuat layanan KB dan kesehatan reproduksi. (*)