PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Sebanyak 20 orang Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengikuti kegiatan Pelatihan Pengembangan Usaha Produktif PMI⁷ dan Keluarga yang digelar Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatra Barat bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Hotel Grand Buana Lestari, Kabupaten Padang Pariaman Jumat (24/10).
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan keterampilan dan pengembangan produk, tetapi juga disertai dengan penyerahan bantuan usaha senilai total Rp60 juta untuk mendukung kemandirian ekonomi para mantan PMI setelah kembali dari luar negeri.
Kepala BP3MI Sumatra Barat Jupriyadi mengatakan, kegiatan ini adalah wujud nyata kehadiran negara dalam mendampingi para Purna PMI agar mampu membangun usaha produktif dan berdaya saing di daerah asal masing-masing.
“Kegiatan hari ini adalah bagian dari program pengembangan usaha Purna PMI yang difasilitasi oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Kami juga menyerahkan bantuan pengembangan produk dan usaha kepada para peserta,” ujarnya.
Melalui penyelenggaraan kegiatan ini, BP3MI Sumbar berharap seluruh peserta bisa menjadi Entrepreneur yang menghasilkan aneka produk bernilai tinggi seperti kuliner, kerajinan tangan, dan sebagainya.
Ia menambahkan, kegiatan serupa telah rutin dilaksanakan BP3MI Sumbar, termasuk pelatihan pembuatan rendang, keripik, dan berbagai produk lokal bernilai jual tinggi. Program ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan usaha para Purna PMI serta mencegah mereka kembali bekerja ke luar negeri karena keterbatasan ekonomi.
“Kami ingin agar usaha mereka tetap berjalan dan berkembang. Ini adalah wujud kehadiran negara bagi para PMI, melalui pemberian dukungan modal, pelatihan, dan pendampingan,” jelasnya.
Salah satu peserta pelatihan, Anti Furqon asal Payakumbuh,mengaku mendapatkan banyak inspirasi dan motivasi baru setelah mengikuti kegiatan tersebut.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, pikiran saya lumayan terbuka untuk kembali punya usaha dan berjuang untuk diri saya dan almarhum ibu saya. Saya bertemu banyak orang, menambah wawasan, dan menyerap ilmu untuk bersemangat dalam menjalani usaha. Saya ingin menaklukkan tantangan,” tutur Anti.
Ia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada BP3MI Sumbar dan Kementerian yang telah memfasilitasi penyelenggarakan kegiatan yang telah digelar selama tiga hari ini.
Melalui kegiatan ini, BP3MI Sumbar berharap semakin banyak Purna PMI yang mampu memanfaatkan pengalaman dan keterampilan yang mereka miliki untuk menjadi pelaku usaha tangguh di daerah masing-masing.
Jupriyadi menegaskan, pemberdayaan Purna PMI merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan bahwa setiap pekerja migran pulang dengan kehormatan dan membawa harapan baru bagi perekonomian keluarga dan daerahnya.
“Kami ingin membuktikan bahwa mantan pekerja migran bisa menjadi motor ekonomi baru di daerahnya. Mereka punya potensi besar, dan negara akan terus hadir untuk memfasilitasi dan mendorong,” tutupnya. (*)














