Sate Padang Pariaman merupakan makanan berbahan dasar daging sapi atau kerbau dan kaya akan bumbu rempahnya menjadikan makanan ini primadona dan masakan kebanggaan masyarakat Padang Pariaman khusunya Minangkabau.
Seiring perjalanan waktu, Sate Padang Pariaman yang semula berbahan dasar daging, kini dengan adanya inovasi dan kreativitas serta ide masyarakat.
Para pelaku UMKM di Padang Pariaman mengembangkan dalam bentuk variasi lain pengganti daging sapi, seperti ayam, lokan, puyuh, telur puyuh, dan lain sebagainya. Tentu yang lebih mendasar tidak menghilangkan rasa khas sate Padang Pariaman. Inovasi tersebut bertujuan agar produk sate Padang Pariaman mengikuti perkembangan zaman, sehingga bisa masuk pasar nasinonal sebagai produk kuliner unggulan.
Sementara itu, terkait dengan adanya varian atau dalam bahasa disebut Diferensiasi produk atau pembedaan produk (bahasa Inggris: product differentiation) proses dimana pembedaan suatu produk untuk membuatnya lebih menarik terhadap suatu pasar sasaran tertentu sesuai dengan kebutuhan atau permintaan. Upaya memodifikasi produk agar lebih menarik, perubahan yang dilakukan adalah merubah karakter produk tersebut. Perlu sebuah inovasi bagaimana produk sate padang pariaman terus berinovasi , variasi serta seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, Ketika orang Jakarta ingin merasakan sate asli dari Padang Pariaman tentu tidak perlu datang ke Padang Pariaman, cukup ke market kuliner atau mini market dimana sate Padang Pariaman tersedia dalam bentuk instan.
Produk kuliner lainya sudah memulai seperti kuah pical siap saji, tentu sate Padang Pariaman juga bisa hadir dalam bentu varian kuahnya siap saji dimana para pecinta kuliner sate Padang Pariaman dapat lebih mudah menikamatinya sesuai dengan selera mereka.
Menyikapi hal itu, para pelaku UMKM perlu mendapat perhatian serius dari pemerintahan daerah dalam mengembangkan daya saing serta pangsa pasar yang lebih luas. Pelaku UMKM perlu mendapatkan pelatihaan pengetahuan tentang sebuah inovasi produk mereka. Selain pasar secara konvensional juga bisa merambah pasaran digital yang hari ini sangat menjanjikan bagi para pelaku produk UMKM di Ranah Minang.