PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Nagari Lareh Nan Panjang Selatan, Kabuapten Padang Pariaman, memiliki kelompok tani yang bernama KWT Mutiara Saiyo. Kelompok tani ini beranggotakan 13 orang yang diketuai oleh Ratna Dewi.
KWT Mutiara Saiyo merupakan salah satu kelompok tani yang lebih bergerak di bidang perkebunan dan pembudidayaan. Seperti cabai rawit, jambu biji merah, dan jagung dan lain-lainnya. Sejak awal berdiri kelompok KWT Mutiara Saiyo sering melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah nagari dalam rangka mengembang produk-produk tani.
Salah satu hasil yang menarik dari kelompok tani ini adalah membudidayakan jamur tiram yang bertempat di Korong Ampalu Tinggi. Kelompok tani ini membudidayakan jamur tiram dimulai pada awal tahun 2022.
Meskipun baru membudidayakan jamur tiram, telah mampu menghasilkan pundi-pundi uang.
Hasil panen jamur yiram dari KWT Mutiara Saiyo telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Nagari Lareh Nan Panjang Selatan yang sering diolah untuk sayuran. Jamur tiram memang cocok diolah sebagai sayuran selain lebih sehat, jamur tiram juga dapat menjaga kesehatan jantung, kaya anti oksidan, dan mampu memperkuat sistem imun tubuh.
Cara pemasaran jamur tiram ini yaitu mengantar jamur tiram dari rumah ke rumah, menitipkan jamur tiram ke toko-toko sembako. Harga jamur tiram yang dipasarkan juga ramah kantong yaitu Rp5000 perbungkusnya dengan berat 1 ons.
Dalam membudidayakan jamur tiram KWT Mutiara Saiyo memanfaatkan rumah yang tidak berpenghuni sebagai tempat pembudidayaannya, karena memerlukan kelembapan dan suhu ruangan tertentu.
Meskipun tempat pembudidayaan jamur tiram di rumah yang tidak berpenghuni, namun
kebersihan dan ke sterilan jamur tiram tetap di jaga. Seperti sebelum menggunakan serbuk gergaji sebagai tempat untuk menanam bibit jamur tiram, serbuk tersebut terlebih dahulu di rebus untuk mematikan bakterinya.
Sekarang terdapat 3 tempat pembudidayaan jamur tiram di tempat-tempat berbeda. Dalam sekali penanam bibit berjumlah 1000 baglog yang dipanen sekali 2 bulan. ***