HARIANHALUAN.ID – Anggota DPR RI Komisi IX Ade Rezki Pratama bersama dengan mitra kerjanya BKKBN Sumatera Barat (Sumbar) melakukan sosialisasi, advokasi dan KIE ( Kordinasi, Informasi, Edukasi) penurunan stunting di kantor Camat Batang Anai, Padang Pariaman, Sabtu (29/7).
Saat ini angka stunting di Sumbar termasuk tinggi di Indonesia, begitu juga dengan Padang Pariaman, walaupun turun dibanding tahun lalu nanun saat ini masih pada angka 25stunting.
“Pemerintah menargetkan diakhir 2024 angka stunting secara nasional harus dibawah 14 persen,” kata Ade.
Padang Pariaman ini tahun lalu berada pada 28 persen dan saat ini sudah turun 25 persen, untuk mencapai target 14 persen ini pemerintah harus bekerja dengan seluruh pihak.
“Harus melibatkan seluruh pihak, mulai ditingkat yang terendah. Perlu intervensi dan sinergitas seluruh pihak untuk fokus memperbaiki kualitas hidup, memenuhi pangan keluarga dan memperbaiki rumah layak huni,” ujarnya.
Selain itu, kata Ade. Pasangan muda juga diminta memperhatikan pola asuh terhadap anak, termasuk dengan kecukupan gizi yang diberikan kepada anak, sehingga bisa terhindar dari stunting.
“Stunting bisa kita atasi jika diperhatikan semenjak sebelum hamil, serta mendapatkan gizi yang cukup saat hamil,” katanya.
Ade juga menyampaikan dalam upaya penurunan angka stunting ini, pihaknya juga telah menyalurkan dana alokasi khusus untuk membangun insfratruktur, serta ketanahan pangan, dengan bantuan ini bisa meningkatkan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, kepala perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati menyampaikan Sumbar masih masuk dalam daftar provinsi yang tinggi angka stunting di Indonesia, hal ini disebabkan adanya peningkatan angka stunting pada 7 daerah di Sumbar.
“Saat ini angka stunting paling tinggi itu di Pasaman Barat, serta ada beberapa kabupaten dan kota yang angkanya meningkat tahun ini,” ujarnya.
Ia menilai tingginya angka stunting di Sumbar, perlu sekali program pencegahan stunting. Mulai dari ibu hamil, calon pasangan suami istri, ibu hamil, baduta dan balita.
Pencegahan itu bisa diwujudkan secara bersama-sama mulai dari unsur pemerintah hingga masyarakat.
“Masyarakat tidak perlu takut, kami sedang berupaya untuk terus melakukan sosialisasi, edukasi dan koordinasi. Saya harap tahun 2024 target angka stunting 14 persen di Sumbar bisa terwujud,” katanya. (*)